MATARAM – Badan Pusat Stastik (BPS) Provinsi NTB merelease pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB periode 2020 – 2024 mengalami kemajuan yang luar biasa. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia Indonesia sudah berada di level “tinggi”. Selama 2020–2023, IPM Provinsi NTB rata-rata meningkat sebesar 0,92 persen per tahun, dari 70,46 pada tahun 2020 menjadi 73,10 pada tahun 2024.
“Peningkatan IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat 2024 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan maupun standar hidup layak,” kata Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin, Jumat (15/11).
Dijelaskan Wahyudin, bhawa pertumbuhan IPM Provinsi NTB 2024 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan. Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,25 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,97 menjadi 13,98 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,13 tahun, dari 7,74 tahun menjadi 7,87 tahun pada tahun 2024. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.
Begitu juga dengan dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat Rp511 ribu (4,61 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih jauh disampaikan Wahyudin, dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2024, HLS Provinsi NTB rata-rata meningkat 0,51 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,87 persen per tahun. HLS tahun 2024 meningkat 0,01 tahun atau tumbuh dengan laju 0,07 persen dibandingkan tahun 2024.
Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil perkapita per tahun (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan. Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Provinsi NTB mencapai Rp11,61 juta per tahun. Capaian ini meningkat Rp511 ribu atau tumbuh 4,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sejalan dengan pertumbuhan IPM Provinsi NTB pada tahun 2024, secara umum seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB juga mengalami peningkatan capaian IPM. Wilayah yang mengalami peningkatan IPM terbesar pada tahun 2024 adalah Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Dompu, yaitu berturut-turut mencapai 1,17 persen dan 1,14 persen. Sedangkan wilayah yang mengalami peningkatan IPM yang terendah pada tahun 2024 yaitu Kota Mataram, yaitu sebesar 0,60 persen. (luk)