Ipal Komunal Kota Mataram Ditender Skala Internasional 

)  TINJAU LOKASI : Rombongan bank dunia dan BPPW NTB meninjau lokasi pembangunan Ipal komunal terintegrasi yang anggarannya mencapai Rp 1,3 triliun. (Ali Ma'shum/Radar Lombok

MATARAM – Realisasi pengerjaan instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal terintegrasi di Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela dengan progres yang semakin signifikan. Proyek dengan anggaran Rp 1,3 triliun bantuan dari Asian Development Bank ( ADB) tersebut dipersiapkan untuk proses lelang atau tender.

Dengan anggaran yang besar ini, mega proyek pengerjaan ipal komunal ini berskala internasional. Peserta tender tidak hanya dari tingkatan nasional, tetapi juga dari mancanegara yang berpengalaman membangun jaringan ipal komunal. “Karena ini Loan Inception Mission (pinjaman) dari bank dunia, Jadi ya nanti skala internasional tendernya,” ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB, Yanuar Seto Nugroho.

BPPW bersama bank dunia dan Dinas PUPR Kota Mataram sehari sebelumnya sudah turun melakukan pemeriksaan di lokasi pembangunan ipal komunal. Setelah seluruhnya lengkap akan dilakukan persiapan lelang. “Kita targetkan semester kedua susah mulai lelang untuk konsultannya dulu. Mungkin September paling telat,” katanya.

Sementara pengerjaan Ipal komunal akan dilaksanakan mulai tahun 2025. Pelaksanannya secara bertahap dan seluruhnya di tahun 2029 mendatang. “Ini multiyears, format lelangnya nanti dari ADB (Asian Development Bank) prosesnya agak panjang tidak seperti biasanya. Banyak nanti akan diikuti oleh internasional jadi formatnya agak berbeda. Sekarang administrasinya dulu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Politisi Muda Target Tambahan Kursi di DPRD

Kesiapan Kota Mataram disebutnya sudah cukup baik. Dibuktikan dengan penyiapan lahan yang sudah disediakan sejak beberapa tahun sebelumnya. Lalu sosialisasi ke masyarakat sudah dilakukan. Tetapi khusus untuk sosialiasi, Pemkot Mataram diminta melanjutkan sosialisasi karena banyaknya pekerjaan ipal komunal yang bisa mengganggu aktivitas masyarakat. Khusunya di lokasi pemasangan pipa jaringan ipal komunal. “Bakal banyak mengganggu kegiatan masyarakat sehari-hari. Jadi perlu sosialisasi agar bisa diterima masyarakat dengan baik,” terangnya.

Keberadaan ipal komunal disebutnya sangat berdampak positif untuk Kota Mataram. Antara lain jaringan sanitasi yang lebih baik dan aman. “Karena sekarang hanya layak ya sekAdar septic tank lokal di masing-masing rumah. Ini nanti akan terolah terpadu di satu lokasi dan bisa dipastikan limbah domestik bisa terolah dengan baik. Jadi tidak perlu lagi bikin kakus langsung disambung ke jaringan ipal komunal. Nanti akan disambung oleh pemerintah kota. Seperti PDAM ini, cuman kan PDAM mengirim air, kalau ini mengirim air limbah,” jelasnya.

Pengerjaan Ipal komunal ditargetkan tuntas pada tahun 2029. Untuk pengerjaan awal ditargetkan untuk pemasangan 13.500 sambungan di Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela. Sedangkan kapasitas daya tampung Ipal Komunal adalah 8 ribu meter kubik per hari. “Tapi nanti kalau ternyata bagus bisa mencapai 24 ribu meter kubik per hari,” terangnya.
Kota Mataram sedikit dari daerah yang memperoleh bantuan untuk pemasangan ipal komunal.

Baca Juga :  Kepala Kantor SAR Mataram Resmi Dijabat Putra Daerah

Untuk di NTB, Kota Mataram satu-satunya yang memperoleh kemudahan mendapatkan bantuan ini. “Kota Mataram ini termasuk koperatif dan lahan juga bisa disiapkan dengan baik. Ini lebih cocok diterapkan di kota dengan kepadatan penduduk. Ipal komunal ini bagus untuk hotel. Tujuan utamanya memang komersil juga dan hotel bisa memanfaatkan tambah bagus,” pungkasnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning mengatakan, kewajiban Kota Mataram untuk persiapan pembangunan ipal komunal sudah selesai. Tim dari bank dunia dan BPPW pun sudah memeriksa lahan di Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela yang dipersiapkan Kota Mataram. “Sudah klir untuk lahannya,” katanya.

Ipal komunal direncanakan untuk pemasangan 13 ribu lebih sambungan. Di tahap awal nantinya untuk pemasangan 4 ribu sambungan pipa jaringan. Sedangkan sisa 9 ribu pipa sambungan yang menjadi tanggung jawab Pemkot Mataram. “Nanti yang 9 ribu sambungan kita dorong dari DAK (dana alokasi khusus) sehingga target pertama itu 13 ribu sambungan. Ini nanti selesai secara keseluruhan tahun 2029,” ungkapnya. (gal)