IPAL Gili Bocor, Kotoran Mengalir ke Laut

ILUSTRASI: Ilustrasi seorang wisatawan menutup hidung saat melintas di dekat IPAL Gili Trawangan yang bocor.

TANJUNG – Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Gili Trawangan mengalami kerusakan. Akibatnya, air limbah dari properti pariwisata dan rumah tangga meluap dan terbuang ke laut. Kondisi ini dikeluhkan wisatawan.

Kepala Dinas PUPR dan Permukiman KLU, Kahar Rizal, menyampaikan bahwa IPAL tersebut dibangun sekitar tahun 2017 oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB dengan dana APBN.

“Setelah itu selesai, dihibahkan ke Pemda KLU. Untuk pengelolaan limbahnya diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian, awal tahun 2025 kemarin, dari Dinas Lingkungan Hidup diserahkan ke kami di Dinas PUPR,” bebernya, Sabtu (24/5).

Baca Juga :  Penarikan Retribusi Masuk Gili oleh KKB Segera Terealisasi

Usai pengelolaan diserahkan ke Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman, kata Kahar, pihaknya sudah beberapa kali meninjau ke lapangan guna mengecek kondisi IPAL.

Menurutnya, IPAL memang mengalami kerusakan, terutama pada bagian mesin. Kerusakan itulah yang secara perlahan menyebabkan air limbah meluap dan terbuang ke laut.

Pihaknya pun hingga saat ini belum dapat mengatasi luberan air limbah. “Untuk perbaikannya itu membutuhkan biaya yang cukup besar,” ujarnya.

Upaya lain yang sempat dicoba untuk mengatasi permasalahan ini, kata Kahar, adalah dengan memasang mesin penyedot pada tampungan IPAL. Namun, upaya tersebut juga tidak berhasil.

Baca Juga :  Kereta Gantung Cina Disetujui Melintasi KLU

“Kami mencoba memasang pipa air, ternyata tidak bisa karena airnya terus meluap. Sementara, pipa itu baru bisa dipasang apabila airnya tidak mengalir,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Kahar, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPPW untuk penanganan limbah. BPPW, kata dia, akan turun tangan.

Nantinya, akan ada anggaran APBN yang digelontorkan kembali ke Gili Trawangan guna mengatasi persoalan limbah tersebut. “Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama akan ada penanganan dari BPPW,” pungkasnya. (der)