Investor Pasar Modal NTB Didominasi Milenial

Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, (RATNA / RADAR LOMBOK)

MATARAM – Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang NTB mencatat jumlah investor pasar modal dengan KTP NTB per September 2022 mencapai 87.876 orang YTD, mengalami kenaikan sebanyak 25.058 orang. Sedangkan jumlah investor saham sebanyak 33.667 orang YTD, naik sekitar 6.528 orang.

“Minat berinvestasi di pasar modal mayoritas dari kaum milenial. Sebab identik dengan orang-orang yang terlibat menggunakan digitalisasi, sehingga harus dibiasakan mengelola keuangan sedini mungkin,” kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang NTB Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, Selasa (15/11).

Gusti menyebut dari jumlah tersebut investor dengan usia 18 – 25 tahun sebanyak 15.430 investor, disusul investor usia 26 – 30 tahun sebanyak 7,418 orang dan investor usia 31-40 tahun sebanyak 6.651 orang serta investor usia 41 – 100 tahun sebanyak 4.093 orang.

“Investasi harus sedini mungkin, bukan ketika harus dimulai saat usia matang. Dari level mahasiswa pun sudah harus mengenal investasi walau tahapannya belum modal besar,” imbuhnya.

Baca Juga :  Berkendara Serasa Berpetualang bersama Daihatsu Terios

Berangkat dari itu, pihaknya mendorong seluruh mahasiswa di NTB untuk melek berinvestasi, terutama berkaitan dengan pasar modal. Apalagi sudah hadir beberapa Galeri Investasi di sejumlah Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di NTB yang bisa dimanfaatkan. Galeri investasi ini sebagai wadah untuk generasi muda mengetahui cara investasi melalui pasar modal. Sejauh ini progres sebaran pasar modal di NTB cukup bagus.

Berdasarkan data yang terhimpun di BEI NTB, jumlah investor pasar modal terbanyak di Kota Mataram, yakni sebanyak 22.806 investor. Berikut Kabupaten Lombok Timur sebanyak 16.923 investor, Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 14.215 orang, Kabupaten Lombok Barat 10.985 investor, Sumbawa 8.468 investor,Kota Bima 3.857 investor, Kabupaten Bima 3.053 investor,Kabaupaten Sumbawa Barat (KSB) 2.958 investor, dan Kabupaten Dompu 2.335 investor serta Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 2.276 investor.

Baca Juga :  Pengusaha Hotel Sangsikan Data BPS

Sementara untuk jumlah investor saham tertinggi juga berasal dari Kota Mataram sekitar 10.711 investor. Disusul Kabupaten Lombok Timur sebanyak 5.620 investor dan Kabupaten Lombok Tengah 4.968 investor. Selanjutnya Kabupaten Lombok Barat 3.869 investor, Sumbawa 3.176 investor, Kota Bima 2.760 investor, KSB 987 dan KLU 688 investor. Sementara Kabupaten Bima masih nihil investor saham.

Di Sumbawa Besar dan Kota Bima sudah banyak yang mulai tertarik berinvestasi terutama disana (pulau Sumbawa) kita ada galeri investasi di UTS, UNSA, di tingkat SMA juga ada SMA 1 Moyo Utara, SMA 1 Lape dan SMA 1 Utan, hingga di Bima ada. (cr-rat)

Komentar Anda