Investor Malaysia Jajaki Peluang Bangun Pabrik Pakan di NTB

MATARAM – Investor asal Malaysia PT Taza mulai menjajaki peluang berinvestasi di sektor peternakan. Pengusaha asal Malaysia tersebut berencana akan membangun pabrik pakan ternak dan pabrik pengelolaan mutiara di Lombok, tepatnya di kawasan BRIDA NTB.

“Investor asal Malaysia ini tertarik dengan kualitas hasil mutiara yang ada di NTB. Rencananya mereka akan membangun pabrik pengeloaan mutiara dan pakan ternak di kompleks BRIDA NTB,” kata kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Mohammad Rum kepada Radar Lombok.

Adapun nilai investasi Dato Rizal dan Dato Azam dalam pembangunan seed processing, corn dryer dan pabrik pakan ini diperkirakan mencapai Rp50 miliar – Rp80 milliar. Proses pembangunan direncakan akan mulai dilakukan setelah lebaran Idul Fitri 2023.

Dikatakan Rum, untuk menunjang rencana investasi tersebut, perlu didukung dengan informasi data produksi mutiara dan jagung, serta perusahaan penghasil kedua komoditas tersebut. Oleh karena itu dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB, Dinas Perdagangan (Disdag) NTB dan Dinas Perindustrian (Disperin) NTB diminta untuk memberikan data potensi dan produksi mutiara yang ada di NTB.

“Mereka mau pelajari data produksi jagung dan produksi mutiara. Kalau cukup banyak, maka akan dilanjutkan investasi ini, tapi kalau suplay mutiara sedikit tidak jadi dibuat,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya kerja sama antara Pemprov NTB dengan sejumlah investor luar negeri ini dapat mendorong industrialisasi NTB melalui peningkatan nilai tambah pada hasil pertanian, kelautan hingga pariwisata yang ada di NTB.

“Berharap data yang dibutuhkan oleh investor asal Malaysia ini dapat diberikan secepatnya untuk mendukung industrialisasi NTB,” harapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan pihaknya akan segera memenuhi data-data yang diperlukan untuk kelancaran realisasi investasi. Diantaranya Disdag akan menyiapkan data sebaran pemasaran komoditi mutiara, serta berbagai informasi sektor perdagangan yang dibutuhkan.

“PT Taza membutuhkan informasi awal mengenai kapasitas produksi komoditi jagung dan mutiara NTB. Data tersebut digunakan sebagai bahan analis kelanjutan investasi yang akan dilakukan di NTB,” tutupnya. (cr-rat)

Komentar Anda