Investor Malaysia Ikut Kelola Gili Tangkong

  KERJASAMA: Gubernur Zulkieflimansyah saat menandatangani MoU pemanfaatan aset daerah di Gili Tangkong Lombok Barat dengan PT. Istana Cempaka Raya berlangsung di Gedung Sangkareang, Mataram (17/12). (Faisal Haris/Radar Lombok)

MATARAM – Pemprov NTB menandatangi MoU dengan PT Istana Cempaka Raya tentang Pembangunan Hotel dan pendukung fasilitas lainnya di aset Pemprov NTB di Gili Tangkong Lombok Barat pada momentum peringkatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 63 tahun, Jumat (17/12). “Ini hebat, karena investornya dari Malaysia. Mudah-mudahan pembangunannya bukan bulan Februari tapi bisa dimulai Januari. Karena kita bulan Februari itu sebagai tuan rumah free sesion untuk balapan MotoGP akan digelar bulan Maret 2022,” ungkap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah usai penenandatanganan MoU dalam acara ramah tamah di Gedung Sangkareang, Mataram (17/12).

Sebelumnya, aset Pemprov yang di Gili Tangkong dikelola oleh pemenang tender yakni PT. Heritage Resort and Spas sebagai mitra Pemda dalam pemanfaatan aset daerah seluas 72.723 meter yang ditetapkan 3 September 2019 lalu. Namun di tengah perjalanan investor mundur dengan alasan pendemi Covid-19 sehingga tidak dapat melanjutkan kerjasama. Sehingga Pemprov telah melakukan pertemuan dengan pemenang tender kedua dan ketiga dalam pemanfaat aset daerah seluas 72.723 meter persegi di Gili Tangkong. Yang akhirnya ditetapkan pemenang tender kedua yang akan melanjutkan pemanfaatan aset tersebut. “Jadi yang penandatangan MoU ini dengan pemenang kedua. Karena investor pemenang pertama mengundurkan diri Covid-19. Supaya tidak bertele-tele lagi kita tidak usah biding segala macam kita tawarkan kepada pemenang tender kedua,” kata Gubernur.

Terlebih pemenang tender kedua, sambungnya, memiliki kometmen dalam pemanfaatan aset daerah dengan akan dimulai pembangunan hotel pada Januari 2022 mendatang. “Dan mitra lokalnya saya rasa bagus sama Mamiq Dar (Suami Wakil Bupati Lobar) yang punya wilayah disana. Mudah-mudahan lebih capat terealisasi,” harapnya.

Baca Juga :  Awal Maret, NTB Datangkan Beras Impor Thailand

Sebagaimana diketahui, dalam pemanfataan aset di Gili Tangkong yang sebelumnya di kelola PT. Heritage Resort and Spas yang  ditetapkan menjadi mitra Pemda, setelah dilakukan seleksi terhadap investor yang berminat. Terdapat tiga investor yang memasukkan penawaran untuk  mengelola aset Pemprov NTB di Gili Tangkong. Meski pada awalnya, ada 8 investor yang mendaftar dalam seleksi terbuka yang dilakukan tim panitia independen yang dibentuk Pemprov NTB.

Dari delapan investor yang mendaftar, hanya tiga yang menyerahkan dokumen penawaran. Yakni PT. Heritage Resort and Spas (Bintan), PT. Istana Cempaka Raya (Mataram), dan PT. Ananda Tangkong Paradise (Denpasar). Hasil seleksi yang dilakukan Panitia Pemilihan Mitra Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) Pemprov NTB, PT. Heritage Resort  and Spas menjadi peringkat pertama dengan total nilai 91,27 persen. Semtara untuk pemenang kedua PT. Istana Cempaka Raya dengan nilai 83,60 dan PT. Ananda Tangkong Paradise mendapatkan nilai 64,06.

Tapi dipertengan jalan, PT. Heritage Resort and Spas, memastikan mengundurkan diri dengan mengirim surat ke Pemprov NTB dengan nomor 1/PTH/3/2021 tanggal 8 Maret 2021 lalu. Sebelumnya, Pemprov NTB telah memanggil manajemen PT. Heritage Resort and Spas, 25 Februari lalu untuk menagih komitmennya merealisasikan investasi di aset daerah yang berada di Gili Tangkong.

Pemprov memberikan investor tersebut kesempatan berpikir selama dua minggu untuk merealisasikan komitmennya. Rabu, 10 Maret 2021, Pemprov  mendapatkan jawaban dari PT. Heritage Resort and Spas. Sesuai suratnya nomor 1/PTH/3/2021 tanggal 8 Maret 2021. Perihalnya, pengajukan pengunduran diri PT. Heritage Resort and Spas dalam proses kelanjutan kerja sama yang sudah dilakukan.

Baca Juga :  Pengusaha Tolak Kebijakan Perusahaan Rugi Dikenakan Pajak

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB, H. Muh. Rum menambahkan bahwa dengan ditetapkan pemenang tender kedua yang sebelumnya telah mengikuti beauty contest dalam pemanfaatan aset daerah di Gili Tangkong telah menyerahkan iuran pertama investasi sebesar Rp 590 juta. “Mereka sudah menyerakah iuran pertama sekitar Rp 590 juta. Ini juga sudah mereka transfer. Sehingga dilakukan penandatangan kerjasama,” tambahnya.

Rum menyebutkan, bahwa investor pemenang tender dalam pemanfaatan aset dengan berbagai program pembangunan yang cukup pantastis. Sehingga diharapkan dapat segera terealisasi dalam pembangunan di Gili Tangkong. “Dan kita insyallah akan backup semua. Karena selain pembangunan hotel juga nanti akan ada trowongan bawah laut dengan kaca antara Gili Tango dan Gili Tangkong. Hal ini tentu sesuatu yang baru tentunya,” sebut Rum.

Hal tersebut diyakinin sesuatu hal yang baru yang dapat menarik kunjungan wisata ke NTB lebih khusus ke wilayah Sekotong Lombok Barat. “Karana nilai investasi secara keseluruhan sekitar Rp 1 triliun. Karena investornya punya komitmen dalam melakukan pembangunaan disana. Karena dibackup dengan bank yang dari Malaysia,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda