Investor Korea Kaji Proyek Kereta Gantung Rinjani

Investor Korea Kaji Proyek Kereta Gantung Rinjani
H Lalu Herdan (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Rencana Pemkab Lombok Tengah untuk membangun kereta gantung menuju gunung Rinjani,  tampaknya makin serius.

Kabag Humas Setda Lombok Tengah, H Lalu Herdan memaparkan, banyak masyarakat yang ingin menikmati keindahan gunung Rinjani dan Segara Anak selama ini. Tetapi, hanya sebagian kecil masyarakat yang bisa menikmatinya lantaran sulitnya akses menuju gunung Rinjani. Karenanya, Pemkab Lombok Tengah mencari alternatif untuk membuat kereta gantung.

Rencana ini sudah lama digadang-gadang Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT. Namun, berbagai kendala masih belum memungkinkan untuk dilakukannya pembangunan tersebut. ‘’Upaya yang ditawarkan Pemkab Lombok Tengah ini adalah upaya alternatif. Karena banyak masyarakat kita yang tidak kuat fisiknya ke gunung Rinjani,’’ ujarnya, Kamis kemarin (13/7).

Baca Juga :  Proyek Pipanisasi Sekeper Kembali Dikerjakan

Herdan mengaku, beberapa investor yang ditawarkan membangun kereta gantung tersebut memang sudah melirik. Bahkan, investor asal Korea saat ini juga sedang mengkaji proyek tersebut. Terutama soal aturan yang membolehkan atau tidaknya pembangunan tersebut dilakukan. Hal ini mengingat gunung Rinjani dicanangkan sebagai geopark dunia. ‘’Kita masih menunggu dari dinas perizinan, apakah di lokasi itu layak dibangun kereta gantung atau tidak,’’ katanya.

Untuk rencana sementara, lokasi pembangunan kereta gantung akan dilakukan di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Lokasi ini sudah diusulkan dan sedang menunggu hasil kajian dinas terkait. Jika di lokasi tidak layak, maka pihaknya akan mencari lokasi atau titik lainnya. ”Kalau tidak diperbolehkan kita tidak mungkin melakukan itu dan mungkin kita bisa melakukanya ke  wilayah lain. Namun, apakah itu dibolehkan atau tidak kan itu tergantung perizinan karena ini masih wacana,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Tindak Lahan Investor Bermasalah

Herdan mengaku, wacana ini dilakukan semata-mata untuk pengembangan wisata Lombok Tengah. Tak hanya itu, pemkab juga memiliki rencana lain untuk mengembangkan kawasan wisata di bagian utara. Yakni, dengan mengambil alih pengelolaan kawasan wisata Benang Stokel, Benang Kelambu, dan Aik Bukak. “Manajemennya juga harus ada pembahuran dan pengelolaanya juga harus baik karena sampai saat ini Benang Setokel dan Aik Bukak dikelola oleh masyarakat,” tambahnya. (cr-met)

Komentar Anda