Investor Korea akan Bangun Pabrik Kopi di Mekaki

H Faurani (RATNA / RADAR LOMBOK)

MATARAM– Investor luar negeri mulai melirik peluang investasi di Provinsi NTB. Baru baru ini investor asal Korea Selatan, tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor pertanian dan perkebunan, khusunya pengembangan kopi di wilayah selatan Pulau Lombok. Hal itu setelah melihat potensi alam yang dimiliki NTB.

“Investor Korea akan membangun perkebunan kopi di Mekaki, Sekotong Lombok Barat. Mulai dari kebun, pabrik, dan sekolah kopi. Sudah disetujui Gubernur dan tandantangan MoU,” kata Ketua Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) NTB H Faurani,Selasa (26/7).

Faurani menjelaskan pembangunan perkebunan kopi akan dimulai tahun 2022 ini. Bahkan investor asal Korea ini sudah bertemu dengan Pemerintah Daerah setempat. Hasil pertemuan itu, investor akan memanfaatkan lahan seluas 600 hektar untuk pengembangan kopi skala besar.

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Mahal, DPRD NTB Minta Kemenhub Atur Ulang Regulasi

“Mulai tahun ini (investasi kopi), sebagai bentuk komitmen investor, dalam waktu enam bulan tidak memulai, maka diganti dengan investor lain,” tegasnya.

Dikatakannya, berbeda dengan investasi lainnya, masuknya investor kopi asal Korea ini, tidak hanya untuk membangun perkebunan kopi, tetapi sampai pada pengelolaan, pemasaran hingga pendidikan tentang kopi. Artinya melibatkan sektor hulu hingga hilirnya, sehingga masyarakat disekitar perkebunan kopi lebih banyak tedampak.

“Dari kebun sampai pabrik dan sekolah, 5 orang akan dikirim ke Korea, sekolahnya akan dibuka tahun depan awal atau bisa akhir tahun ini diresmiskan. Jadi kopi bukan lagi dijual dalam bentuk mentahan. Supaya lebih banyak masyarakat yang menerima manfaat dengan adanya investasi ini,” katanya.

Lebih Lanjut Faurani menyebut bukan hanya investasi di komoditas kopi, investasi lain juga akan dilakukan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan hingga perikanan di wilayah Pulau Sumbawa. Menurutnya investasi di sektor pertanian memang sangat ideal ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Baca Juga :  Target Merger BPR NTB Berpeluang Molor Lagi

“Di Sumbawa investor nasional akan dibangun sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan sekaligus seluas 2 ribu hektar. Jadi satu lokasi sekaligus,” ucapnya.

Sebenarnya sambung Faurani, Kadin NTB telah mendatangkan tiga investor dari luar maupun dalam negeri, namun yang paling jelas komitmennya adalah investor Korea Selatan untuk pengembangan kopi dan investasi sektor pangan di Pulau Sumbawa.

“Sektor pangan adalah investasi yang paling tepat dan aman untuk mengamankan kondisi saat ini. Karena investor harus berhati hati dalam memilih sektor yang akan dijadikan investasi,” pungkasnya. (cr-rat)

Komentar Anda