Investor Kabur, Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Batal

GROUNDBREAKING: Suasana groundbreaking ceremony kereta gantung Rinjani di taman hutan raya Nuraksa Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Rencana pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara batal dilakukan. Investor yang akan membangun kereta gantung tersebut kabur meski sebelumnya investor asal China yang bernaung di bawah PT Indonesia Lombok Resort sudah mulai melakukan groundbreaking. Saat melakukan groundbreaking bahkan Gubernur NTB, Zulkiflimansyah saat itu datang langsung di lokasi dan memastikan pembangunan kreta gantung ini akan tuntas pada tahun 2025.

Kepala Bapperida Lombok Tengah, H Lalu Wiranata mengatakan, dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan Pemprov NTB diketahui tidak ada kejelasan terkait kapan dimulainya pembangunan kereta gantung ini, sehingga pihaknya memberikan kesimpulan untuk saat ini pembangunan kereta gantung tersebut batal. “Hilang investornya pembangunan kereta gantung ini sehingga untuk sementara bisa kita bilang batal. Tapi sudah kita laporkan ke Pemprov NTB supaya ada tindak lanjut lagi makanya saat ini kita sedang carikan investor yang akan membangun kereta gantung ini,” ungkap H Lalu Wiranata, Rabu (25/6).

Baca Juga :  Mantan Kades Gemel Divonis Lima Tahun Penjara

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti alasan investor tidak pernah melanjutkan pembangunan paska dilakukan groundbreaking tersebut, namun pihaknya memastikan akan berusaha mencari investor mengingat untuk izin investor sebelumnya masih belum ada peningkatan apa-apa. “Groundbreaking memang sudah dilakukan tapi kita tidak tau alasannya setelah groundbreaking itu tiba-tiba hilang dan tidak pernah datang lagi. Izin penggunaan dan pemanfaatan lahan sudah ada tapi yang lainnya belum,” terangnya.

Baca Juga :  Banjir Desa Kabul Disebabkan Hutan Gundul

Meski sudah ada izin penggunaan dan pemanfaatan lahan namun menurutnya banyak izin yang belum keluar seperti izin analisa masalah dampak lingkungan (Amdal) dan lainnya masih membutuhkan proses yang panjang. “Kalau tidak salah groundbreaking dilakukan tahun 2021 dulu itu. Hilangnya investor ini kemungkinan bukan karena adanya penolakan atau ada permasalahan internal. Karena penolakan kereta gantung inikan tidak banyak, malah masyarakat mendukung,” terangnya. (met)