Intelijen Deteksi Adanya Pengikut JAD-JAT di NTB

Gubernur Diminta Keluarkan Surat Edaran

Tarwo mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk lebih waspada. Bukan hanya terhadap anggota JAD dan JAT saja, namun semua kelompok yang tidak sejalan dengan Pancasila. Seperti Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharus Syari’ah (JAS), Tauhid Wal Jihad (TWJ), Khilafatul Muslimin (KM), Jamaah Islamiyah, dan lain-lain. “Semua kelompok yang tidak sejalan patut diwaspadai. Tentu ada kelompok yang lain juga,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, sejak lama sel-sel teroris yang ada di NTB dalam kondisi tidur. Hal itu tidak lepas dari kinerja semua instansi yang terus melakukan penekanan agar tidak bangkit kembali. “Jika kondisi ini dapat kita pertahankan terus-menerus, maka ini prestasi,” ucapnya. 

Baca Juga :  TERDUGA TERORIS BIMA Berafiliasi ISIS

Secara umum, situasi dan kondisi NTB saat ini masih aman. Pihaknya belum mendeteksi gerakan-gerakan sel teroris seperti yang terjadi di Surabaya dan daerah lainnya. Terbukti juga hingga saat ini tidak ada persoalan-persoalan atau gangguan-gangguan keamanan yang mengindikasikan peran teroris. Hal yang patut dibanggakan juga, indeks kerawanan NTB telah turun dari zona merah menjadi zona kuning. “Sekarang kita urutan ke-18 di Indonesia. Sebelumnya kalau gak salah kita urutan 10,” sebut Tarwo.

Indikasi keberadaan kelompok paham radikal ini tak hanya di pulau Sumbawa. Bakesbangpoldagri Lombok Timur juga mendeteksi adanya pengikut kelompok paham radikal di daerah Patuh Karya itu. Akan tetapi, kelompok ini belum bisa diindikasikan terlibat jaringan teroris atau tidak. ‘’Yang jelas ada ormas yang terindikasi menganut paham radikal. Ormas ini ada kaitannya dengan  lembaga-lembaga yang ada di tingkat provinsi hingga ke tingkat atas,” ungkap Kepala Bakesbangpoldagri Lombok Timur, H Sudirman kepada Radar Lombok secara terpisah.

Baca Juga :  Hanya Teroris yang Ingin BNPT Dibubarkan

Sudirman mengaku, pihaknya sudah mendatangi ormas tersebut. Tetapi, ormas yang dianggap keras ini tidak mengakui dan sudah berisifat terbuka ke semua masyarakat. “Dari hasil yang kita sepakati bersama, ormas ini kita sudah sepakati kalau yang bersangkutan tidak ada kaitannya dengan paham yang keras atau radikal,” tambahnya.

Komentar Anda
1
2
3
4