Insentif Guru Ngaji, Baznas Lotim Tunggu Arahan

SELONG – Pemkab Lombok Timur tidak lagi lagi menganggarkan insentif untuk guru ngaji di APBD 2024 karena anggaran daerah yang terbatas. Insentif ini rencananya dialihkan melalui Baznas Lombok Timur.

Berkaitan dengan hal ini ketua Baznas Lombok Timur Ismul Basar mengaku belum mengetahui secara pasti terkait kebijakan tersebut. Untuk kepastiannya Baznas menunggu arahan dari Pj Bupati Lombok Timur.”Kalau kebijakan seperti itu kita tentu harus rapat dulu di internal kita,” kata Ismul kemarin.

Jika itu benar adanya lanjut dia pihaknya tentu akan bekerja lebih untuk mengumpulkan zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) supaya berbagai program yang dibebankan ke Baznas bisa diakomodir. Yang jelas kata dia apapun jenis program jika ZIS yang dikumpulkan meningkat maka akan bisa diakomodir.” Dalam kondisi apapun kita akan siap melaksanakan program pemerintah. Termasuk juga insentif untuk guru ngaji ini. Terlebih lagi guru ngaji juga kan bagian dari fisabilillah yang berhak mendapatkan zakat 12,5 persen,” tutupnya.

Baca Juga :  Alasan Pemerataan, Poltekkes Mataram Dipindah ke Lotim

Diketahui honor guru ngaji ini merupakan salah satu program yang digagas oleh pemerintahan periode Bupati dan Wakil Bupati Sukiman- Rumaksi. Pemberian insentif ini merupakan salah satu bentuk perhatian yang diberikan oleh Pemkab Lombok Timur. Meski pun nilainya tidak seberapa, namun itu terbilang sangat bermanfaat.” Insentif guru ngaji di tahun 2024 mendatang ditiadakan, dikarenakan anggaran daerah tidak mencukupi untuk membiayai hal tersebut,” kata Kabag Kesra Setda Lombok Timur Huzaefah.

Meskipun tidak lagi dianggarkan melalui Kesra namun Pemkab Lombok Timur memberikannya melalui Baznas.” Sebenarnya tidak ada penghapusan walaupun kondisi keuangan daerah masih belum stabil. Dan ini sudah dibahas oleh Pak Bupati dengan Baznas. Insyaallah tetap akan diberikan,” terangnya.

Lebih lanjut disamapikan, Kesra merupakan bagian yang menangani urusan sosial kemasyarakatan, sehingga dengan melihat kondisi guru ngaji saat ini. Ia berharap adanya bantuan yang lebih kepada mereka, baik dari pemerintah atau badan yang ditunjuk karena guru ngaji menurutnya orang-orang yang ikhlas dan berkerja tanpa pamrih.”Maka saya berharap ada perhatian yang lebih kepada guru-guru ngaji kita, apalagi ini cuma satu kali dalam satu tahun jadi sangat wajar,” imbuhnya.

Baca Juga :  Lotim Raih 22 Penghargaan di Festival Tunas Bahasa Ibu 2023

Di tahun 2024 Bagian Kesra akan lebih fokus menyalurkan bantuan untuk masjid, musala, TPQ dan lembaga lainnya. Hal itu tak lepas mengacu pada proposal yang masuk pada bulan Desember 2023. Bantuan yang diberikan berupa semen yang bersumber dari dana pokir para anggota dewan dan hibah bupati dengan total nilai Rp 1 miliar.

Sampai saat ini sebut dia, sudah ada 125 pengajuan permohonan bantuan proposal. Adapun jumlah semen yang akan diberikan tetap mengacu pada jumlah permintaan yang tertuang dalam proposal yang diajukan. Namun tetap juga dilihat dari kondisi setelah dilakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan berapa kebutuhan masyarakat.(lie)