Industrialisasi Diklaim Mampu Tekan Jumlah Pengangguran

I Gede Putu Aryadi
I Gede Putu Aryadi

MATARAM – Tingkat pengangguran Terbuka (TPK) di NTB sampai dengan Febuari 2021 ini tercatat mengalami penurunan 0,25 persen. Artinya kebijakan pemerintah melalui program industrialisasi mampu menjadi salah satu alternatif persoalan tenaga kerja. Namun tentunya perlu ditingkatkan kembali, sehingga lebih banyak bisa terserap tenaga kerja di sektor industrialisasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinis NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, angka pengangguran terbuka, mengalami penurunan, karena didukung dengan peningkatan peluang kerja di sektor pertanian, perikanan, IKM, UMKM, khususnya lapangan kerja informal. Artinya kebijakan Pemprov NTB melalui program unggulan industrialisasi secara bertahap mampu menumbuhkan peluang usaha dan semangat wirausaha ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini.

“Industrialisasi membuka peluang kerja, meskipun masih informal. Nilai tambahnya ditingkatkan, ada kreativitas, ada inovasi dikalangan pekerja di tengah pandemi dengan mencari alternatif kegiatan,” kata I Gede Putu Aryadi, Kamis (6/5).

Baca Juga :  Produk Pangan Olahan Jadi Lokomotif Industrialisasi

Menurutnya industrialisasi ini yang perlu didorong, bagaimana menumbuhkan usaha dan juga semangat wirausaha ditingkatkan. Terlebih melihat kondisi sekarang masih banyak pengangguran yang perlu diatasi, agar tidak terus bertambah lebih banyak lagi.

“Iya memang ini masa pandemi dan kita sedang mengatasi kondisi pandemi ini, sekarang buruh migran kita banyak yang dipulangkan,” terangnya.

Sekarang ini ada pembangunan smelter di Sumbawa Barat dan KEK Mandalika di Lombok Tengah yang membutuhkan cukup banyak tenaga kerja. Tentunya tenga kerja diserap sesuai dengan kebutuhan mereka dan Disnaker perlu menyiapkan itu agar dapat diserap SDM yang ada didalam daerah.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat TPT Februari 2021 turun sebesar 0,25 persen poin menjadi 3,97 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Apabila dilihat menurut tingkat pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan universitas, yaitu sebesar 7,07 persen.

Baca Juga :  Disperin NTB Fokus Gaungkan Industri Fesyen

Terpisah, Kepala BPS NTB Suntono menerangkan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 2,75 juta orang, naik sekitar 58,14 ribu orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,87 persen poin.

“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 2,64 juta orang penduduk yang bekerja dan 109,07 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 112,96 ribu orang,” ujarnya. (dev)

Komentar Anda