Industrialisasi, dari NTB untuk Indonesia

Nuryanti
Nuryanti

Oleh – Nuryanti SE ME

NTB sudah memiliki Perda Rencana Pembangunan Industri NTB  Tahun 2021 – 2041. NTB fokus pada pembangunan industrialisasi pada 6 sektor industri prioritas … Dengan tetap mengacu kepada 10 industri Unggulan Nasional dalam dokumen.  Rencana Pembangunan Industri Nasional (RIPIN 2015 – 2035).

Industri pangan (sektor pertama) dalam kemasan steril dan higenis membutuhkan dukungan Industri Hulu Agro untuk kontinyunitas, kuantitas dan kontinyunitas industri pangan (pupuk organik, pakan ternak, dll).

Industri permesinan (industri prioritas ke tiga) menjadi kata kunci untuk menunjang industri pangan dan industri Hulu Agro. Sehingga lahir mesin-mesin untuk olahan hasil pertanian maupun industri untuk mendukung proses produksi pertanian.

Begitu juga industri alat transportasi elektrik dan energi terbarukan. 

Industri kreatif menjadi daya ungkit utk branding produk-produk, seperti industri multimedia, industri kerajinan juga makin feisyen industri dengan turunannya.

Industri farmasi herbal, seperti teh kelor, olahan sarang burung walet, kosmetik herbal juga menjadi hilirisasi hasil pertanian /peternakan dan industri alat kesehatan, antara lain antram juga sudah menjadi konsumsi.

Baca Juga :  Disperin NTB Dorong Kerajinan Ketak Desa Batu Mekar Naik Kelas

Bangun Pondasi Industrialisasi

Alhamdilillah di tengah pandemi yang melanda dan menumbuhkan ekonomi dunia, komitmen pemerintah provinsi NTB terus kuat untuk membangun pondasi industri yang kokoh berbasis UMKM.

Disisi lain ada yang mampu melaju mengejar ketertinggalan sebagai mana prestasi IKM permesinan rosting kopi juara 1 Nasional. Mesin rosting kopi pertama di Indonesia .

Setiap sub sektor industri ada prioritas NTB ada pelaku IKM dan ada produk nya. SDM harus terlatih dan terstandarisasi, melalui bimtek, sertifikasi uji kompetensi . Ada yg lulus dan ada juga yg kelolosan. Jadi harus ada proses, agar tidak menjadi buruh saja di daerah sendiri. Untuk produk-produk berdaya saing, produknya harus beragam dan kekinian, baik rasa, model maupun kemasan.

Kemasan steril dan tahan lama hingga 6 bulan suhu kamar itu perlu riset dan tekhnologi pengolahan agar steril, kandungan gizi tetap terjaga. Dari bahan baku lokal  hasil pertanian, peternakan dan perikanan kelautan NTB. Produk yang dikembangkan pemerintah provinsi NTB untuk dibantu (karena ada pemerintah kab/kota dan pemdes juga anggarannya)  diprioritaskan pada :

  1. Produk subtitusi impor utamanya pemenuhan kebutuhan2 masyarakat sehari hari baik makanan, minuman, kebutuhan rumahntangga, kebutuhan lainnya yg dibutuhkan secara rutin masyarakat (melatih ikm untuk memproduksi produk-produk yang masih diimpor, seperti minyak goreng, gula, sabun cuci piring, sabun mandi, hand sanitiser, tepung singkong, tepung sorgum, kripik dengan kadar minyak rendah, warna dan bentuk yang menarik, pewarna alam, dan lain lain).
  2. Produk-produk orientasi expor (teh kelor, kopi, vanili, kerajinan ketak dan lain lain). Semua produk produk di atas menggunakan TTG permesinan dari produk lokal NTB juga.
Baca Juga :  Disperin NTB Dorong Kerajinan Ketak Desa Batu Mekar Naik Kelas

Jangankan sabun cuci piring, kripik dan minyak kelapa, sepeda listrik, mesin rosting kopi android pun bisa dibuat di NTB.

Maka cintai, beli dan gunakan produk lokal

Tak kenal maka tak sayang

Tak sayang makanya asbun

Nah… cek sekarang anda ada di sektor mana atau tertarik menekuni subsektor industri yang mana ?.

Mari kita diskusikan…

Kami siap melayani …

Dari NTB untuk Indonesia..

Mataram, 16 Desember 2021

Komentar Anda