Industri Batik Sasambo Butuh Dukungan Pemerintah

Hari Batik Nasional 2 Oktober

Ahyar Suharno menambahkan, potensi pengembangan batik Sasambo di Provinsi NTB sangat besar. saat ini saja tanpa sentuhan serius dari pemerintah daerah, perajin batik Sasambo mampu bertahan, bahkan tumbuh dengan baik. Dengan keterbasan SDM serta peralatan, industri batik Sasambo mampu tumbuh positif, bersaing dengan gempuran produk batik asal luar NTB bahkan ada juga batik yang diproduksi oleh negara Cina.

Untuk motif, Ahyar menyebut sudah lebih dari 100 motif batik Sasambo yang telah dicetak dengan dua proses, yakni batik cap dan batik tulis. Mengenai harga jual, SMKN 5 Mataram mematok harga untuk batik cap lebih murah. Sementara untuk batik tulis dijual dengan harga yang lebih mahal. “Kita berharap pemerintah daerah ada keberpihakan dalam pengembangan kedepan, tidak hanya sebatas keberpihakan dari kebijakan,” harapnya.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Pencuri Batik Anggota DPD RI

Sementara itu, perajin batik Sasambo, asal Rembitan, Lombok Tengah, Samsir mengaku produksi batik Sasambo terus meningkat, meski tidak ada perhatian dari pemerintah daerah. “Alhamdulillah produksi berkembang. Rata-rata perhari produksi 500 potong, dan yang laku terjual rata-rata 100 potong,” ujarnya.

Baca Juga :  Penjualan Batik Sasambo Meningkat 20 Persen

Untuk memasarkan produk batik Sasambo Rembitan, Samsir menjalin kemitraan dengan sejumlah toko oleh-oleh khas NTB yang ada di Kota Mataram. Dengan pola menitip barang dan satu bulan dibayar di sejumlah toko oleh-oleh khas NTB, mampu mendongkrak penjualan batik Sasambo Rembitan.

Komentar Anda
1
2
3
4