MATARAM—Terhitung sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 (K13) beberapa waktu lalu, tercatat sebanyak 1.400 sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum baru ini.
Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, HM Irfan mengatakan, jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari semua sekolah yang ada di NTB. Target implementasi K13 yang sudah diraih ini disebutnya masih belum maksimal. “Tapi akan kita usahakan secara bertahap agar bias kelar semuanya,” ungkapnya, Senin (15/8).
Agar target lebih maksimal, sambungnya, pada 2017 mendatang, pihaknya menargetkan impelmentasi K13 mencapai 2000 sekolah. Jumlah ini setara sekitar 35 persen dari target yang diharapkan. Sementara pada 2019 mendatang, target tersebut diharapkan bisa dirampungkan. Semua sekolah sudah bisa menerapkan K13.
Diberlakukannya K13 secara bertahap di NTB, jelasnya, bukan tanpa alasan. Salah satu faktornya yakni, keterbatasan buku dan jatah anggaran yang tersedia. Ini mengingat, setiap sekolah yang menggunakan K13 harus memiliki referensi dan literatur kurikulum bersangkutan.
Jika K13 sudah diterapkan merata di seluruh sekolah di NTB, jelasnya, diharapkan akan ada peningkatan mutu pendidikan yang signifikan. Di lain sisi, karakter peserta didik akan tumbuh dengan baik.
Demi menyongsong harapan itu, jelasnya, pihaknya akan terus menggelar pelatihan terhadap guru. Pelatihan ini dbertujuan untuk peningkatan kapasitas guru. “Kalau mutu guru sudah baik, dengan sendirinya, siswa juga akan merasakan peningkatan mutu tersebut,” ujarnya. (cr-rie)