Impian Anak-Anak Kota Mataram di HAN 2016

Pada pelaksanaan Hari Anak Nasional (HAN) 2016, Panitia pusat meminta kepada panitia lokal agar semua anak-anak yang ada di Kota Mataram menuliskan cita-cita dan mimpinya untuk Kota Mataram. Hasilnya pada pelaksanaan Kirab Budaya sebagai rangkaian pembukaan Forum Anak Nasional (FAN) 2016, Rabu kemarin (20/7) ribuan pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA menunjukan papan impian mereka kepada khalayak ramai.

 


ZULFAHMI & AHMAD YANI–MATARAM


 

 

Sejak pukul 07.00 Wita kemarin Jalan Pejanggik Kota Mataram ditutup, semua arus dialihkan ke jalur lain. Petugas keamananpun berjaga di setiap persimpangan jalan yang menuju ke Jalan Pejanggik. Penutupan jalan ini untuk pelaksanaan pembukaan acara kirab  budaya yang dimana salah satu poin acaranya yakni mempertunjukan papan impian yang sudah ditulis oleh anak-anak pelajar.

 Setelah kirab budaya resmi dibukan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana satu persatu perwakilan masing-masing provinsi berjalan. 34 perwakilan provinsipun hadir dalam pelaksanaan kirab budaya ini.

Setelah  perwakilan masing-masing provinsi usai. Iringan pawai kirab budaya selanjutnya diikuti oleh semua pelajar yang ada di Kota Mataram. Dimana ribuan anak-anak ini berjalan sambil menunjukan papan impian mereka untuk  menjadi apa mereka dimasa yang akan datang untuk kota Mataram.

Dari sekian banyak papan nama yang dibawa oleh anak-anak membawa impiannya masing-masing untuk menjadi polisi, TNI, dokter, perawat, pengusaha, guru, dosen, juru masak (Chef) dan berbagai profesi lainnya.

 Namun yang menariknya ada beberapa anak-anak yang menuliskan cita-cita dan impian yang paling berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Salah satunya ingin menjadi seorang Kepala Dinas Kebersihan di Kota Mataram.

Impian ini adalah impian seorang pelajar di SMP 9 Mataram bernama Reza Sulpan yang tingal di lingkungan Punia Jamak. Keberadaan Reza yang tiba dipanggung utama menjadi perhatian dari pejabat yang hadir dilokasi. Lantaran disebuah kertas warna putih Reza menuliskan impiannya " Impian Saya Ingin Menjadi Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram," tulis Reza di papan impiannya.

Kepada wartawan, Reza menuturkan kenapa dirinya bermimpi untuk menjadi kepala Dinas Kebersihan. Alasannya sangat sederhana yakni, karena Reza ingin Kota Mataram bebas dari sampag. Reza mengakui kenapa bermimpi jadi kepala Dinas Kebersihan karena lingkungan tempat tinggalnya kotor dipenuhi sampah." Tempat tinggal saya kotor dipenuhi sampat makanya saya mau jadi Kepala Dinas supaya bisa bersihkan sampah," tegasnya.

Ia mengaku tempat tinggalnya di lingkunhan Punia Jamak. Dipenuhi sampah, tetapi oleh Dinas Kebersihan tidak pernah diperhatikan." Saya mau jadi Kepala Dinas untuk bersihkan Mataram dari sampah," ungkapnya sambil melanjutkan perjalanan kirab budaya.

Impian Reza, secara tidak langsung menjadi sindiran bagi Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram Dedi Supriyadi. Karena tidak beres mengurus sampah di Kota Mataram seorang anak SMP pun berkeinginan untuk menggantikan dirinya sebagai seorang Kepala Dinas Kebersihan.

Bahkan  lebih dari itu, realitas ini menunjukan kalau sampah di Kota Mataram sudah parah, sehingga anak-anak berkeinginan untuk membebaskan Mataram dari sampah.

Impian yang menarikn juga dituliskan oleh pelajar SD yang ingin menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang jujur. Bahkan pelajar SD yang lainnya ada yang memiliki impian untuk menjadi seorang Youtuber. " Saya ingin menjadi seorang Youtuber," tulis sang anak dalam papan impiannya.

 Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA, Leni Rosalina, mengatakan, kegiatan FAN ini sebagai wadah secara aktif mendorong ada partisipasi anak pembangunan.Bagaimanapun partisipasi aktif anak anak adalah amanah dari Undang – Undang.

Karena itu, pemda harus mulai melibatkan anak – anak secara aktif misalnya dalam Musrenbang. Sehingga apa menjadi kebutuhan dan kepentingan anak bisa terwadahi." Dengan tema utama diusung adalah hentikan kekerasan terhadap anak," pungkasnya.(*)