Imigrasi Diminta Perketat WNA Masuk Lotim

Antisipasi Dampak Pembunuhan Umat Islam di New Zealand

Imigrasi Diminta Perketat WNA Masuk Lotim
Kodim 1615 Lombok Timur menggelar rapat koordinasi mengantisipasi adanya serangan balasan yang dilakukan di kabupaten Lombok Timur. (Janwari irwan/Radar Lombok)

SELONG –  Kodim 1615 Lombok Timur menggelar rapat dengan Muspika Kabupaten Lombok Timur untuk mengantisipasi adanya teror pembunuhan di negara Selandia Baru pada hari Jumat (15/3) lalu.

Rapat koordiasi yang digelar di Makodim 1615 Lombok Timur dipimpun Mayor Inf Arifrianto ini dilakukan untuk mewaspadai adanya balasan dari umat muslim di Lombok Timur. Sehingga perlu dilakukan waspada sejak dini guna mencegah adanya tindakan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat. “Jadi hal yang perlu dilakukan, kita harus melaksanakan pendekatan dan pengarahan kepada tokoh agama dan adat agar tidak menghasut dan memanasi ke masyarakat,” katanya, Sabtu (16/3).

BACA JUGA: Gempa Kembali Guncang Lombok, Tiga Wisatawan Tewas, Ratusan Rumah Rusak

Selain melakukan melakukan pendekatan dengan tokoh agama dan masyarakat, juga hal yang harus dilakukan bagaimana adalah mengamankan unjuk rasa dan hal-hal yang lain. Jangan sampai ada pergerakan massa yang mengakibatkan perpecahan dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. “Kita mengimbau kepada Imigrasi tentang pendataan warga asing dan meminta sementara waktu kepada agar kulit putih tidak datang ke Lombok Timur agar tidak ada persoalan yang diakibatkan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Cyber Crime Bongkar Isi Laptop Bruno

Sementara itu, Kepala Badan Bagespoldagri Lotim, H Sudirman mengatakan di Lombok Timur ada beberapa kelompok yang harus diwaspadai. Kelompok ini harus tetap dipantau dan dilakukan pendekatan oleh semua pihak. “Kita harus bersilaturahmi ke tempatnya dan melakukan pendekatan,” usulnya.

Selain melakukan komunikasi dengan kelompok yang dinyatakan igaris ini, juga guna menjaga masyarakat Lombok Timur, agar agar video yang menyebar ini agar segara diamankan. Jangan sampai ditonton oleh anak-anak. “Kita saja sebagai orang yang sudah tua merasa geram dengan video ini. Jangan sampai video semacam ini ditonton oleh anak-anak. Ini harus kita cegah,” pintanya.

Selain itu, sebagai bentuk solidaritas ini Kemenag juga mengeluarkan imbauan kepada semua ponpes, masjid, agar melakukan salat gaib di masing-masing tempat. Sehingga tidak ada gejolak atau penyusup yang dikhawatirkan oleh aparat. “Untuk salat gaib, silakan di tempat masing-masing saja. Jangan dilakukan di tempat lain dengan mengumpulkan masa yang banyak. Cukup di masjid masing-masing desa, ponpes dan lain-lain,” pintanya.

Baca Juga :  ULP Imigrasi Lotim Diresmikan

BACA JUGA: Diguncang Gempa, Pariwisata Gili Tetap Aman

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Lotim, Salmun Rahman meminta kepada kepala daerah agar mengeluarkan imbauan kepada semua lapisan masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang berkembang saat ini. Tetapi agar suasanan tetap tenang, jangan menggunakan cara yang vulgar, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang tenang. ‘’Kita ini hanya mengantisipasi. Jangan kita lakukan dengan cara mengumpulkan massa yang dampaknya besar. Ini demi daerah dan masyarakat kita,” ujarnya.

Selain itu, hal yang harus dilakukan yaitu menjaga tempat wisata dan mencari titik-titik di mana banyak wisatawan berada. Terutama bagi warga kita yang di luar Islam untuk memberikan jaminan agar tidak merasa resah dan takut. “Mari kita jaga teman-teman kita ini, kita harus berikan jaminan baginya agar tetap aman dan nyaman dalam beraktivitas,” harapnya. (wan)

Komentar Anda