Imigrasi Buka Layananan Paspor Simpatik

Imigrasi Buka Layananan Paspor Simpatik
MELAYANI WARGA: Petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram sedang melayani warga di kantor jalan Udayana, Sabtu (26/10).( ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram membuka pelayanan paspor simpatik. Hal itu dilakukan dalam rangka menyambut Hari Dharma Karyadhika (Hari Bakhti Kemenkumham) tanggal 30 Oktober 2019.

Pelayanan tersebut dibuka pada Sabtu-Minggu (26-27/10) kemarin. Kegiatan itu dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Per harinya hanya dibuka dengan kuota sebanyak 50 orang. Dalam pelayanan paspor simpatik ini, pihak Imigrasi melayani pembuatan paspor baru dan perpanjangan paspor.

Para Pemohon diharuskan membawa syarat-syarat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, ijazah, surat nikah, dan paspor lama bagi yang hendak melakukan perpanjangan paspor.

Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Armand Armada Yoga Surya mengatakan layanan paspor simpatik ini disambut positif masyarakat. Hal itu lanjut dia terlihat dari kuota 50 pemohon yang sudah terpenuhi sebelum jam layananan berakhir. “Pemohon yang datang hari ini kebanyakan mereka yang tidak punya waktu di hari Senin-Jumat sehingga mereka berbondong-bondong memamfaatkan layanan khusus ini,’’ ungkapnya, Sabtu (26/10).

Biaya pengurusan paspor yakni sebesar Rp 355 ribu dan dapat dibayarkan ke bank atau pun Pos Indonesia. ”Kami berharap pelayanan Paspor Simpatik ini dapat bermanfaat bagi warga dapat mengurus paspor di hari libur,” harapnya. 

Lalu Syamsul, salah seorang pemohon yang mengakses layanan paspor simpatik mengapresiasi kegitan adanya layanan di akhir pekan karena itu sangat memudahkan baginya yang memiliki kesibukan di hari Senin-Jumat. “Sebagai pengusaha  saya sulit mendapatkan waktu luang di weekday (hari kerja). Makanya begitu tahu dari Instagram kantor Imigrasi Mataram terkait layanan ini saya langsung datang sejak jam 07.00 Wita,” ungkapnya.

Dia berharap layaanan seperti ini tetap ada untuk kedepannya. “Kalau bisa jangan hanya pada momen hari Dharma Karyadhika,” harapnya. (der)

Komentar Anda