Imigrasi belum Keluarkan Surat Pencekalan

Irawan Suhendra
Irawan Suhendra.( M. GAZALI/RADAR LOMBOK)

Terhadap Tersangka Kasus Pasar Sambelia

SELONG-Kejaksaan Negeri Selong telah melayangkan permintaan pencekalan ke kantor Imigrasi terhadap kedua tersangka kasus pasar Sambelia, Kepala Dinas PUPR Lalu Mulyadi dan seorang kontraktor. Permintaan pencekalan kedua tersangka dilakukan karena berbagai pertimbangan hukum. Termasuk upaya mempercepat proses penanganan perkara keduanya.” Masih belum keluar,” kata Kasi Intel Kejari Selong, Irawan Suhendra, kemarin.

Pengajuan pencekalan sendiri telah dilayangkan beberapa hari lalu. Surat ditujukan langsung ke Imigrasi pusat. Kejaksaan saat ini masih menunggu jawaban dari Imigrasi.

Kasus Pasar Sambelia ini menjadi salah satu atensi penyidik kejaksaan. Meski terbilang baru ditangani, namun kejaksaan akan mengupayakan penangananan kasus ini segera tuntas. Terutama terhadap perkara kedua tersangka. Penetapan tersangka diumumkan bertepatan dengan peringatan hari anti korupsi beberapa waktu lalu. Setelah itu, penyidik langsung kebut penanganan kasus ini dengan melakukan pemeriksaan para saksi yang terlibat dalam proyek tersebut . Diantara yang diperiksa adalah Mantan Kadis Perindag saat itu, Permadi. Pemeriksaan yang bersangkutan dalam statusnya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) waktu itu. Pemeriksaan sama juga dilakukan terhadap ketua Pokja Makrifatullah yang kini menjabat sebagai kabid di Dinas PUPR.

Meski telah ada dua tersangka, namun bukan berarti penanganan kasus  akan selsai sampai di situ. Peluang akan ada tersangka lain, bisa saja terjadi tergantung dari perkembangan hasil penyidikan, dan fakta –fakta persidangan nanti.

Selain pemeriksaan saksi, penyidikan yang berjalan sekarang ini, kejaksaan juga masih menunggu hasil  audit kerugian negara dari Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jika hasil audit telah keluar, baru selanjutnya mengagendakan pemeriksaan kedua tersangka.

Pasar Sambelia ini dikerjakan dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar.Dari hasil kajian tim ahli, beberapa item  ditemukan kualitasnya tidak sesuai dengan spek. Indikasi penyimpangan ini berdasarkan perhitungan sementara menyebabkan negara mengalami kerugian ratusan juta. (lie)

Komentar Anda