PRAYA – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti mengunjungi Desa Semoyang Lombok Tengah sebagai desa industri yang digagas Dinas Perindustrian Provinsi NTB.
Di Desa Industri Semoyang, terdapat IKM Pemban Aji melakukan aktivitas seperti biasa, yaitu produksi produk rokok lokal sebagai unggulandisperi IKM tersebut. IKM Pemban Aji memiliki 12 orang tenaga kerja dan kedepannya akan menyerap lebih banyak lagi dari dusun-dusun yang ada di Desa Semoyang.
Kepala Disperin Provinsi NTB Nuryanti mengatakan bahwa hasil panen tembakau di Desa Semoyang pemanfaatan tanaman tembakau sudah cukup bagus, daunnya sebagai bahan baku rokok, briket dari batang tembakau sebagai bahan bakar yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif dan asap cair hasil dari pembakaran dari pembuatan briket itu tersendiri.
“Namun seiring perkembangan teknologi, kedepan Desa Semoyang harus tetap belajar untuk dapat menghasilkan berbagai macam produk turunan melalui proses ekstraksi,” kata Nuryanti.
Di Desa Semoyang, tanaman tembakau dapat diolah dan menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok, yakni briket, dan asap cair untuk pupuk organik.
Nuryanti menyampaikan bahwa banyak hal tentang industri dari IKM Pemban Aji yang menjadi pilot project dari Desa Industri NTB yang digagas Dinas Perindustrian tersendiri, seperti produk unggulan IKM, yakni cara agar membuat produk industri rokok dari tembakau dengan kadar nikotin yang rendah.
Sementara itu, Kepala Desa Semoyang Zulkarnaen, mengaku peminat tembakau rajang dan sigaret kretek tangan dari Desa Semoyang sudah lumayan banyak. Dengan banyaknya petani tembakau yang ada tentu inisiatif Dinas Perindustrian untuk menjadikan Semoyang sebagai Desa Industri khususnya untuk tembakau disebut baik oleh masyarakat.
“Lebih-lebih yang tergabung dalam IKM Pemban Aji tersendiri adalah para petani tembakau,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan industri seperti ini, masyarakat juga tidak susah menjual hasil sawahnya (tembakau) yang dihasilkan di Desa Semoyang. Di mana Desa Semoyang memang menjadi fokus desa binaan Dinas Perindustrian sejak tahun 2022.
“Dengan besarnya penduduk yang menjadi petani tembakau, didukung dengan letak geografis dan tekstur tanah yang baik untuk tanaman tembakau,” tutupnya. (luk)