Ide dr Jack Membuat Pasien Bahagia, Dianggap Jitu

Komisi IV Evaluasi Penanganan Pasien Corona

RAPAT EVALUASI: Komisi IV DPRD Kota Mataram melakukan rapat evaluasi bersama Dikes dan jajaran RSUD Kota Mataram, Kamis kemarin (11/6). (SUDIR/RADAR LOMBOK)
RAPAT EVALUASI: Komisi IV DPRD Kota Mataram melakukan rapat evaluasi bersama Dikes dan jajaran RSUD Kota Mataram, Kamis kemarin (11/6). (SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Komisi IV DPRD Kota Mataram yang membidangi kesehatan, melakukan evaluasi terhadap penanganan virus corona di Kota Mataram, Kamis kemarin (11/6). Dua lembaga terkait yang bersentuhan langsung dengan pasien corona, yakni RSUD Kota Mataram dan Dikes Mataram, dipanggil secara bersamaan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, H Muhtar, tampak memimpin rapat evalusi, ditemani  Sekretaris, Nyayu Ernawati, dan anggota lainnya. Sementara dari pihak eksekutif, hadir langsung Direktur RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra atau yang akrab disapa dr Jack, dan Kepala Dinas Kesehatan Mataram, dr H Usman Hadi.

Pada rapat evaluasi itu, kalangan Anggota Komisi IV memberikan dukungan terkait dengan ide dari dr Jack yang dinilai masuk akal, yakni masyarakat harus bahagia, sehingga bisa meningkatkan imunitas. Dan ternyata itu terbukti berhasil, beberapa pasien yang bersatus pasien dalam pengawasan (PDP) telah sembuh dari pemaparan virus corona.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, H Muhtar mengatakan, sejak awal  penyebaran virus corona masyarakat mulai ketakutan. Tetapi dengan penjelasan dari Direktur RSUD Kota Mataram, mulai banyak yang sudah memahami, serta banyak yang mencoba dengan menerapkan kebijakan new normal. “Dengan cara bahagia, bisa menghindari rasa kecemasan dari masyarakat. Ini masuk akal, dan bisa diterima secara logika oleh masyarakat,” katanya.

Menurutnya, pemaparan virus corona saat ini sudah cukup meresahkan, serta berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. Dari hasil evaluasi beberapa pasien yang meninggal, itu karena ada penyakit bawaan seperti stroke, hipertensi, dan jantung.

Pihaknya juga mendorong Dikes Mataram agar lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk PHBS. Karena dengan pola menjaga kebersihan, tentunya bisa mencegah penularan virus maupun kuman yang menempel di badan.

Sementara Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati juga mendukung beberapa ide dari Direktur RSUD Kota Mataram. Selama ini, sejak dikunjungi di tempat karantina di Wisma Nusantara, para pasien memang membutuhkan hiburan, dan bukan malah diresahkan. Dari beberapa hasil evaluasi seperti penanganan maupun insentif tenaga medis, juga harus terus diperjuangkan. “Kita harapkan ini jadi perhatian serius. Karena tenaga medis selama ini sudah berjuang keras, serta mereka rawan terpapar virus,” kata Nyayu.

Sedangkan Direktur RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra menyamapaikan, selama ini pihaknya terus fokus melakukan perawatan pasien. Tentunya dengan langkah yang sudah ditetapkan sesuai dengan protokol kesehatan.

Dengan melakukan cara baru, atau kreatif seperti menyediakan berbagai media permainan untuk anak-anak yang terpapar, dan juga entertain terapi, maka itu bisa menambah semangat para pasien. “Kita ajak pasien yang sedang karantina untuk bahagia. Mereka merasakan terapi kesehatan, sehingga bisa sembuh. Ada 55 pasien status PDP yang sudah sembuh,” katanya. (dir)

Komentar Anda