HUT RI Bawa Berkah Bagi Pedagang Bendera

Pedagang Bendera
Pedagang Bendera (FOTO:jawapos)

MATARAM–Peringatan dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) setiap tanggal 17 Agustus di Provinsi NTB, membawa keberuntungan bagi para pedagang bendera dan umbul-umbul, serta asesoris lainnya. Seperti dialami para pedagang musiman bendera merah putih dan asesoris lainnya asal Garut, Jawa Barat.

Diantaranya adalah Gilang, salah seorang pedagang musiman asal Garut, Provinsi Jawa Barat yang sehari-harinya stanby berjualan dengan memajang berbagai ukuran bendera merah putih dan juga umbul-umbul di pinggir jalan Panaraga, Cakranegara.  “Mulai jualan bendera merah putih dan asesoris pas Agustusan saja,” tutur Gilang kepada Radar Lombok, Senin kemarin (14/8).

Gilang mengaku berjualan bendera dan asesoris lainnya dilakukan hanya pada saat peringatan HUT RI saja. Dia juga tidak sendiri, tetapi bersama rekan- rekan yang lain dari Garut membentuk kelompok yang beranggotakan 9 orang. Mereka menyebar di sejumlah titik lokasi di Kota Mataram dan Lombok Barat, untuk menjual asesoris bendera dan lainnya.

Gilang bersama rekannya sebanyak 9 orang datang ke Lombok dan mulai jualan pada tanggal 29 Juli lalu. Berdagang setiap hari mulai dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita dengan sabar, dan tentunya semangat menunggu para pembeli datang untuk memborong bendera yang dijual tersebut. Dia sendiri menjual 4 macam asesoris, diantaranya bendera merah putih ukuran besar dan kecil, selanjutnya umbul-umbul ukuran kecil dan besar.

Baca Juga :  Ali BD: Merdeka Itu Bebas Berekspresi

Dalam sehari, Gilang mampu menjual lebih dari 25 biji bendera merah putih, baik itu ukuran besar dan kecil. Harga yang dipatok untuk bendera merah putih ukuran kecil dijual dengan harga Rp25 ribu, namun tergantung penawaran dari konsumen.

Gilang menyebut penjualan bendera di peringatan HUT RI tahun 2017 ini lebih ramai dibandingkan hasil penjualan tahun 2016 lalu, yang juga di Kota Mataram. Dimana pada tahun 2016 lalu, berjualan kurang dari 20 hari, mampu meraih omzet lebih dari Rp 21 juta. Sementara di peringatan HUT RI tahun 2017, cenderung penjualan meningkat. “Penjualan tahun 2017 ini lebih ramai. Kami paling jualannya sampai tanggal 16 Agustus saja, setelah itu sudah balik kampung di Garut Jawa Barat,” terang Gilang.

Baca Juga :  Triwulan IV Ekonomi NTB Diproyeksikan Tumbuh Positif

Hal serupa juga diakui Ifit, rekannya yang masih satu grup dengan Gilang dan berasal dari Garut Jawa Barat. Setiap tahun tepatnya di bulan Agustus, dirinya bersama rekannya yang lain datang ke Mataram khusus untuk jualan asesoris bendera merah putih dan lainnya.

“Tidak hanya grup kami yang 9 orang, tapi banyak lagi grup-grup yang lain dari Bandung dan Garut jualan bendera di Lombok. Bahkan di sejumlah daerah lainnya di Indonesia, bahkan sampai Aceh,” terang Ifit.

Ifit mengaku dalam sehari mampu mendapatkan omzet hingga Rp 3 juta ketika ramai. Tapi ketika agak lebih sepi, paling dapat jualan sampai Rp 1,5 juta rata-rata perharinya. Dikatakan, jualan bendera sudah menjadi musiman, setiap bulan Agustus bersama rekannya yang lain menyebar di Lombok. Diantaranya ada di Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara dan juga Lombok Timur, dan sebagian lainya ke Pulau Sumbawa. “Untuk Agustus sekarang ini lumayan lebih ramai dibanding tahun 2016,” tutupnya. (luk)

Komentar Anda