MATARAM – Pulau Lombok diserang ratusan kali gempa. Sejarah pilu itu, terjadi tepat pada perayaan hari ulang tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-83, dan kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi NTB.
Puluhan ribu massa yang memadati lokasi di Aula PPD Pancor, berkali-kali teriak secara spontan. Pekikan takbir dan istigfar, menguatkan para jamaah. Tidak ada satu orang pun yang bergeser atau berdiri dari tempat duduknya.
BACA JUGA: LOMBOK BERDUKA : Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter
Begitu pula dengan para tamu undangan. Lokasi kegiatan yang rawan bahaya, tidak membuat gentar. “Gempa ini musibah. Kita turut berduka cita,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar NW, TGBKH M Zainul Majdi saat memberikan tausyah dari atas panggung putih, Minggu (29/7).
Perayaan Hultah ini dirangkai dengan Haul meninggalnya pendiri organisasi Nahdlatul Wathan ke-21, Almagfurulahu Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Tokoh yang telah diberi gelar Pahlawan Nasional tahun 2017 lalu.
TGB yang juga Gubernur NTB, berkali-kali menenangkan jamaah. Semua orang yang ada di tempat tersebut, telah menyerahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan. “Saya terus monitor semua penjuru,” imbuhnya.
Terhadap berbagai kerugian yang ditimbulkan, TGB berjanji akan bertanggungjawab. Seluruh kemampuan akan dikerahkan. Jajarannya, juga sejak pagi telah bergerak melakukan yang terbaik.