
MATARAM – Kota Mataram diguyur hujan nonstop tiga hari sejak hari Sabtu hingga Senin (6/2) pagi. Meski demikian, Dinas PUPR Kota Mataram mengklaim, tidak ada genangan air yang ditemukan di Kota Mataram walaupun diguyur hujan dengan intensitas cukup lama. Ruas jalan yang sebelumnya jadi titik genangan air cukup parah kini diklaim aman dan tidak ditemukan. ‘’Alhamdulillah hujan tiga hari, tidak ada laporan genangan,’’ ujar Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Miftahurrahman, Senin (6/2).
Genangan bisa diatasi karena beragam upaya yang dilakukan. Seperti penggalian sedimentasi yang dimaksimalkan. Salah satunya sedimentasi di Jalan Airlangga yang digali lagi. Karena sebelumnya kawasan ini menjadi titik genangan yang cukup menjadi perhatian. ‘’Itu untuk memaksimalkan fungsi saluran yang ada sehingga tidak terjadi over flow aliran dan tidak meluap ke jalan,’’ katanya.
Selain itu, pengangkatan sedimentasi dititik-titik rawan rutin dilaksanakan. Seperti di Tanak Aji, Karang Buaya dan beberapa wilayah lainnya yang menjadi langganan genangan diangkut petugas PUPR. ‘’Kecuali kalau sampah datang banyak dan nyangkut digorong-gorong, itu yang kendala. Tapi kalau sudah tidak ada sampah, Insyaallah,’’ ungkapnya.
Satuan Tugas (Satgas) PUPR juga patroli untuk menyisir sedimentasi yang sekiranya mampet. Satgas pun mengetahui tugasnya di titik mana yang rawan ditangani. Kemudian proses pengangkatan sedimentasi dipercepat. ‘’Kemarin juga di Monjok Culik kita angkut. Termasuk di Airlangga kita perdalam galian jembatannya. Itu tersebar di seluruh wilayah Kota Mataram. Tapi memang sedang proses berjalan yang sedang kita lakukan penanganan. Karena memang banyak sekali yang kita proses sejak awal tahun,’’ terangnya.
Pembersihan sedimentasi merupakan tenaga rutin di Dinas PUPR. Sementara untuk penanganan yang bersifat program kegiatan tergantung kondisi di lapangan. ‘’Jika di sana misalnya tidak ada saluran, ya kita buatkan saluran. Ada beberapa titik kemarin yang tidak ada salurannya. Itu yang kita buatkan saluran dan Alhamdulillah selesai tidak ada genangan sekarang. Contoh kemarin di Karang Sukun, Pejeruk dan beberapa titik yang tidak ada salurannya. Kalau yang ada salurannya, sepanjang masih bagus konstruksinya ya sedimentasinya kita angkat. Banyak yang kita intervensi tapi tersebar lokasinya. Tapi lebih banyak untuk tenaga rutin saluran ini,’’ pungkasnya. (gal)