Hotel Melati Nihil Pesanan Kamar Penonton WSBK Mandalika

Hotel Melati
SEPI PESANAN : Salah satu hotel melati di Kota Mataram yang sampai saat ini tidak kebagian pesanan kamar hotel penonton WSBK 2022.

MATARAM – Hotel melati di Kota Mataram tidak begitu merasakan dampak positif dari gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika. Pasalnya, event WSBK Mandalika sudah berlangsung, namun pesanan kamar hotel kelas ekonomi ini masih nihil peminat.

“Berbicara pesanan hotel oleh calon penonton WSBK, sampai hari ini tidak ada satupun pesanan untuk hunian hotel melati. Saya sudah hubungi semua anggota hotel melati. Tapi semua bilang tidak ada boking kamar hotel,” kata Ketua Perhimpunan Hotel Melati (PHM) Kota Mataram I Gede Wenten kepada Radar Lombok, Jumat (11/11).

Berdasarkan informasi yang di dapat Wenten, setelah berkoordinasi dengan sekitar 48 anggota hotel melati, tidak ada satupun hotel melati di Kota Mataram yang kecipratan dampak WSBK Mandalika 2022. Padahal, lebih dari 600 kamar hotel yang tersedia di keanggotaan hotel melati. Padahal, dari segi fasilitas dan pelayanan pun hampir menyamai dengan tingkat hotel bintang lainnya di Kota Mataram. Disisi lain standar harga yang dipatok jauh lebih terjangkau dibandingkan saat WSBK maupun MotoGP tahun 2021.

Baca Juga :  Honda NTB Manjakan 50 Konsumen Setia Nonton WSBK di Sirkuit Mandalika

“Fasilitas sudah memadai. Artinya dengan AC,TV dan kopo dan sarapan sepuasnya. Tapi belum ada satupun pesanan yang masuk. Padahal WSBK ini sekaligus sebagai ajang untuk mengenalkan pariwisata NTB,” ujarnya.

Sementara jika melihat dari jumlah tiket WSBK yang sudah terjual, harusnya ada sebagian kecil dari penonton yang memesan kamar hotel melati. Terlebih tidak semua penonton adalah kelas orang kaya. Pasti ada sedikit tidak yang akan tinggal di hotel non bintang.

“Bisa saja penonton yang menengah ke bawah tidak mampu memesan hotel berbintang yang harganya jutan sampai puluhan juta per malam. Sementara hotel melati paling standar maksimal Rp 500 ribu. Tidak ada yang lebih dari tarif tersebut,” terangnya.

Dibandingkan dengan WSBK maupun MotoGP jauh sebelum event diselenggarakan, sudah banyak kamar hotel yang dipesan. Bahkan sampai full boking dan terpaksa memanfaatkan camping ground dan rumah warga untuk menampung penonton saking banyaknya. Sementara saat ini, Pemerintah mengklaim okupansi hotel saat WSBK sudah mencapai lebih dari 50 persen. Tapi apakah mungkin semua tamu akan menginap di hotel bintang, pasti ada saja tamu yang menengah ke bawah.

Baca Juga :  Dibatasi, Hanya Kendaraan Berstiker Khusus yang Bisa Akses ke Mandalika

“Kondisi hotel pasca MotoGP pun belum stabil. Apalagi kondisi penerbangan yang masih mahal dari Bali – Lombok,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant NTB, Ni Ketut Wolini mengatakan tingkat hunian hotel pada perhelatan WSBK pada tanggal 11-13 November 2022 belum penuh atau, hanya 60 persen dari total kamar yang tersedia.

“Okupansi di Lombok Tengah sekitar 50 persen, hotel Kota Mataram tercatat sebesar 50 persen. Hotel di Lombok Barat rata-rata 50 persen. Kalau di Lombok Utara tercatat 30 persen. Sedangkan okupansi hotel di Lombok Timur mencapai 40 persen,” terangnya. (cr-rat)

Komentar Anda