Hotel Harus Jujur Sampaikan Jumlah Tamu

MATARAM-Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram H. Abdul Latif Najib meminta manajemen hotel jujur menyampaikan data tamu hotel. Tidak boleh ada manipulasi data pengunjung.Ini untuk memudahkan penghitungan pajak hotel.

Sebagaimana diketahui, hotel-hotel di Kota Mataram ful selama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) nasional lalu. Ada banyak tamu MTQ yang sampai tidak mendapat jatah kamar.” Kita minta laporan per triwulan untuk melakukan evaluasi dan dasar pengenaan pajak oleh Dispenda,” ungkapnya kepada Radar Lombok kemarin.

Ia meminta para pemilik hotel jujur dan tidak berbohong soal jumlah tamu. Dengan adanya laporan triwulan, dapat diketahui angka kunjungan wisatawan di Kota Mataram terutama yang menginap di tempat-tempat wisata seperti hotel berbintang atau melati dan penginapan lainnya. “ Kita merekap kunjungan itu setiap tiga bulan sekali,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemkot Mediasi Aston Inn dan Ummat Hindu

Selama ini, jika ada hotel yang tidak melapor, Disbudpar menindaklanjutinya dengan pemberitahuan lisan. Namun jika sudah berkali-kali tidak digubris, maka akan ditindaklanjuti dengan surat teguran. “Aturannya, laporan itu disampaikan dibawah tanggal 10 pada bulan berikutnya. Tetapi ternyata kebanyakan melapor diatas tanggal 10 sehingga didalam kita melakukan rekap itu agak terlambat,” tambahnya.

Ia menyerahkan sepenuhnya ke Dispenda Kota Mataram terkait sejumlah hotel berbintang maupun non bintang yang masuk dalam raport merah. Latif tidak menyebutkan secara rinci beberapa hotel tersebut. Yang jelas, ada beberapa hotel yang masuk kategori nakal tidak melaporkan jumlah tamu secara jujur.

Baca Juga :  Perhotelan Minta Kemudahan Perizinan Sertifikat Halal

Terpisah, Kepala Dispenda Kota Mataram H. Syakirin Hukmi mengatakan, dasar pengenaan pajak hotel sesuai Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011.  Pajak hotel dikenakan 10 persen dari penghasilan. Pihaknya terus melakukan evaluasi serta melakukan penagihan langsung ke beberapa hotel. Selain itu, melakukan pemeriksaan pada daftar tamu yang menginap di hotel setiap hari untuk menghindari laporan fiktif dari para pemilik hotel.  Petugas tetap melakukan pengawasan, terhadap beberapa hotel berbintang maupun non bintang.(dir)

Komentar Anda