GIRI MENANG – Kasus HIV/Aids di Lombok Barat kian mengkhawatirkan. Ini bisa dilihat dari data yang tersaji sejak Januari hingga April 2016, jumlanya sudah 11 kasus. “Persoalan HIV/AIDS di Lombok Barat sudah seperti fenomena gunung es. Setiap tahun mengalami peningkatan kasus. Peningkatan inipun terjadi pada ibu, anak, dan karyawan swasta,” demikian dikatakan Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Lombok Barat H. Junaidi kepada Radar Lombok, Jum’at (24/6).
Dari kalkulasi secara keseluruhan, sampai saat ini sebanyak 74 kasus HIV dan 79 kasus AIDS di Lombok Barat. Dilihat dari profesi penderita, karyawan swasta menempati posisi teratas dengan angka 38 kasus, baru disusul ibu rumah tangga (IRT) 27 kasus.
Dari kasus yang ada, yang sudah meninggal dunia mencapai 19 orang. Ia mengingatkan semua pihak akan bahaya HIV/AIDS dan menghimbau dilakukan pencegahan secara bersama-sama. Yang terbanyak, kasus HIV/AIDS terjadi karena adanya seks bebas, penyalahgunaan Narkoba dan lain-lain.
Benteng kokoh untuk melawan HIV/AIDS adalah keluarga. Keluarga yang baik akan menghindarkan anggotanya dari penyakit mematikan yang belum ada obatnya ini. KPA melakukan pencegahan dengan menggelar sosialisasi secara berkala. Penyuluhan-penyuluhan dilakukan lewat berbagai pendekatan dan sasaran, diantaranya menyasar lingkungan pendidikan.” Mari bersama-sama kita sadari penyakit yang membahayakan ini,” pintanya.(flo)