
TANJUNG–Memasuki masa high season pada Juli 2023, tingkat kunjungan wisatawan ke Gili Meno, Trawangan, dan Air (Matra) semakin ramai.
Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata KLU Fakhman mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Gili per harinya mencapai ribuan orang. “Puncaknya dua hari yang lalu. Itu sampai 2.422 wisatawan,” ujarnya.
Dari jumlah tersebut Gili Trawangan masih tetap mendominasi untuk tujuan kunjungan. Kemudian disusul Gili Air, baru Gili Meno. Mayoritas wisatawan berasal dari Eropa, karena saat ini memang lagi masanya orang Eropa liburan dan Gili salah satu tujuan.
Jika kunjungan ke Gili terus ramai maka pihaknya berencana berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Padangbai, Bali untuk mengatur ritme keberangkatan fast boat.
“Selama ini kan fast boat asal berangkat saja sehingga di sini menumpuk. Jadi nanti jarak keberangkatan fast boat diatur. Misalnya jarak keberangkatan fast boat yang satu dengan yang lainnya setengah jam,” ujarnya.
Terkait apakah ada kendala cuaca, Fakhman mengaku bahwa sejauh ini lancar-lancar saja. Yang sedikit mengganggu operator fast boat maupun public boat hanya angin kencang. “Kalau ombak tidak begitu mengganggu. Untuk itu tidak ada penutupan ke Gili. Petugas tetap stand by untuk mengantisipasi cuaca buruk. Kami sudah koordinasikan dengan Polairud dan Basarnas,” bebernya.
Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mengatakan bahwa meningkatnya kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel. “Untuk Juli ini tingkat hunian hotel mencapai 70 persen,” ujarnya.
Wisatawan yang datang jelasnya rata-rata menginap tiga malam. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal September nanti. Adapun untuk tarif hotel diakui bervariasi. “Kalau naik bervariasi tetapi rata-rata di atas 50 persen. Semakin naik kunjungan tarif juga naik. Sudah biasa setiap tahun seperti ini,” bebernya. (der)