Heboh Beras BAZNAS Lombok Utara Ada Tahi Tikus, Kades Sukadana Akui Lalai

SEMBAKO: Paket sembako yang diterima salah seorang warga Dusun Labangkara, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, sudah dimakan tikus. (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Isi paket bantuan sembako dari Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kabupaten Lombok Utara (KLU) dikeluhkan salah seorang warga di Dusun Labangkara, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan.

Pasalnya bantuan yang diterima sangat tidak layak. Isinya berupa beras, gula, minyak, mi instan, susu, kecap dan sabun. Adapun berasnya terdapat tahi tikus kemudian bungkus mi instannya juga rusak dimakan tikus. Kondisi ini sempat divideokan oleh warga dan tersebar di media sosial.

Setelah ditelusuri pengunggah video ini adalah warga bernama Sabdanom. Saat dikonfirmasi ia membenarkan bahwa bantuan yang diterima ada tahi tikus. Bantuan ini diberikan di kantor desa yang ditujukan untuk anaknya yang ditinggal meninggal ibunya. “Saya tanya pihak desa itu katanya bantuan Dinsos tetapi setelah saya menghubungi pihak Dinsos mereka juga membantah,” ujarnya, kemarin (15/7).

Dari jawaban Dinsos kata Sabdanom mereka tidak pernah memberikan bantuan berupa mi instan. Yang ada hanya beras 16 kg, minyak 4 liter dan telur 2 tray. “Itu untuk jatah dua bulan,” ungkapnya.

Setelah mendapat jawaban dari Dinsos, Sabdanom kembali bertanya asal bantuan kepada pihak desa. Hanya saja ia tidak mendapatkan respons sama sekali. “Akhirnya karena kecewa saya post video tersebut ke grup. Kita mau minta klarifikasi awal kan begitu. Kalau misalkan mereka kemudian mengatakan akan mengganti bantuan tersebut kan tidak masalah,” sesalnya.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) KLU Fathurrahman mengatakan, tahun ini ada tiga bantuan yang diberikan. Sasarannya yaitu lansia, disabilitas dan anak terlantar. Bantuannya berupa beras, telur dan minyak goreng. “Untuk lansia saja yang dapat minyak goreng tetapi anak terlantar dan disabilitas hanya dapat beras dan telur. Jadi tidak ada kita bantu mi, susu dan roti seperti yang ada di video tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  Maraknya Vila di Pegunungan Diduga Jadi Penyebab Banjir

Fathurrahman mengaku bahwa memang pernah memberikan bantuan di Desa Sukadana. Itu bertepatan dengan Gawe Gubuk. Selain Dinsos ada juga BAZNAS yang memberikan paket sembako. “Saya sih mudahan tidak (BAZNAS). Mungkin paket sembako dari pihak lain,” jelasnya.

Fathurrahman memastikan bahwa bantuan sembako yang ada di dalam video yang beredar bukan dari Dinsos. Ia juga mengaku sudah menjelaskan ke penerima sembako. “Saya bantah keras itu. Tidak ada kita salurkan berupa mi tahun ini,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat BAZNAS Sudirjo mengaku bahwa bantuan tersebut berasal dari BAZNAS. Hanya saja kondisi saat diberikan tidak seperti di dalam video viral itu.

“Pada waktu kami distribusikan di Sukadana itu yang mewakili adalah kepala dusun. Kepala dusun ini tidak memberikan secara langsung. Ditaruh  di rumah berminggu-minggu. Akhirnya di makan tikus di rumahnya. Kenapa setelah dimakan tikus baru diberikan,” ujarnya.

Sudirjo mengatakan bahwa pihaknya memberikan sebanyak 15 paket sembako di Desa Sukadana. Itu diberikan pada 23 Juni lalu. Dari jumlah tersebut hanya satu yang rusak. Namun ia berdalih bahwa itu bukan kesalahan dari mereka. “Itu kesalahan ada di pihak kepala dusun yang tidak memberikan secara langsung. Itu didiamkan dulu di rumahnya dan tidak disimpan di tempat yang layak. Sudah dimakan dan dikotori tikus baru diberikan,” ungkapnya.

Baca Juga :  PKB Rebut Ketua DPRD KLU, Gerindra Legawa

“Kami merasa sangat terpukul dalam hal ini karena barang yang kami distribusikan dalam keadaan baik tetapi kenapa dimanfaatkan seperti ini. Oleh kepala dusun tidak langsung diberikan kepada yang bersangkutan. Ke depan kami tidak ingin diwakili lagi oleh kepala dusun,” tambahnya.

Sudirjo menjelaskan bahwa awal mula  pihaknya memberikan bantuan atas permintaan dari pemerintah daerah untuk berpartisipasi di acara Gawe Gubuq. “Kami diminta untuk menyediakan 75 paket sembako untuk 5 desa. Ada Desa Gumantar, Senaru, Sukadana, Tegal Maja dan Menggala. Itu yang lain tidak ada masalah. Barangnya baru dua hari, Kamis beli kemudian didistribusikan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukadana Zul Rahman mengatakan bahwa  bantuan sembako itu memang dari BAZNAS. Itu diberikan pada saat Gawe Gubuq. Pada saat pembagian, penerima manfaat tidak ada saat didatangi Kadus dan RT ke rumahnya. Karena persyaratannya itu tidak boleh berwakil saat diambil, akhirnya disimpan dahulu di aula kantor desa. “Saya tidak tahu itu disimpan di ruangan sebelah. Kadus baru ingat kemarin sembakonya sehingga baru diberikan. Ini kelalaian kami di desa,” pungkasnya (der)

Komentar Anda