Hasil Penelitiannya Dikenal Dunia, Tetap Berkarya Membangun Peternakan

Prof Dr Ir Sugeng Prasetyo M.AGRS (Lukmanul Hakim/Radar Lombok)

PULUHAN alumni tahun 80-an Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, Sabtu (18/2) di puncak peringatan Dies Natalies ke 50 tahun itu,  bersalaman dengan salah seorang lelaki rambut penuh uban dan kulit wajahnya yang sudah tidak muda lagi. Dengan penuh keramahan, pria ini menyalami satu-persatu mantan anak didiknya itu.


LUKMANUL HAKIM – MATARAM


Sugeng Prasetyo, pria tersebut merupakan dosen yang paling senior di Fakultas Peternakan, Unram. Sugeng sapaan akrabnya dipanggil oleh mahasiswanya tersebut, sudah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan peternakan, Unram sudah lebih dari 45 tahun. “Saya pertamakali masuk mengajar di Fakultas Peternakan, Unram ketika itu kampusnya masih di Majeluk,” tutur Prof Sugeng Prasetyo dengan tatapan mata yang berbinar-binar menuturkan perjalan  menjadi dosen di Unram kepada Radar Lombok.

[postingan number=3 tag=”boks”]

Prof Sugeng   menjadi satu-satunya dosen yang berlatarbelakang sarjana peternakan mengajar di Unram ketika itu, tepatnya di tahun 1974. Lulusan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 1973 ini, ia  langsung mendapatkan kesempatan mengajar di Fakultas Peternakan, Unram. Ketika itu,Fakultas Peternakan Unram masih bermarkas di Majeluk dan kemudian pada than 1980, kampus Fakultas Peternakan pindah di Dasan Agung. “Mahasiswanya dulu masih sedikit, hanya satu kelas,itupun jumlahnya hanya beberapa orang saja,” kisah pria kelahiran Yogyakarta 6 Juni 1948 ini. Sugeng lalu menlanjutkan kuliah S2 Australia.

Baca Juga :  Mengenal Muhammad Rizki Fauzi, Mahasiswa Perancang Alat Komunikasi Radio VOIP

Sebagai akademisi yang aktif mengajar di kampus, Sugeng tentunya memiliki berbagai pengalaman dalam mengemban amanah untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam bidang peternakan. Terlebih lagi, dia  sudah memiliki puluhan bahkan ratusan karya ilmiah yang sudah menasional bahkan internasional.

Salah satu karya atau hasil penelitiannya yang diterapkan di dunia internasional adalah penelitian tentang kulit bulu kelinci dijadikan sebagai jaket penghangat di negara Eropa dan Asia.  Hasil temuannya itu  mulai diperkenalkan pada tahun 1996.

Hasil penelitiannya tersebut kemudian dipopulerkan tim Litbang LIPI dan diambil untuk dikembangkan oleh salah satu perusahaan dunia untuk dijadikan  jaket musim dingin. Bahkan selain untuk jaket musim dingin dengan kualitas terbaik, temuan Prof Sugeng tersebut juga digunakan untuk obat rematik. “Untuk hasil penelitian kulit bulu kelinci jadi jaket musim dingin dan obat rematik, saya mendapatkan hak paten sebagai penulis,” katanya.

Baca Juga :  Pantai Cemara Tawarkan Pesona Keindahan Menenangkan

Prof Sugeng dikenal sebagai pakar pemuliaan ternak.  Berbagai hasil karya penelitian baik yang sudah diaplikasikan dalam dunia nyata, hingga penelitian yang sudah banyak dimanfaatkan peternak lokal dan juga nasional.Dia juga terus  berjuang untuk tetap berkarya dalam mencarikan solusi berbagai persoalan peternakan yang dihadapi Provinsi NTB dan juga nasional belakangan ini.

Di usianya yang sudah memasuki 71 tahun, Prof. Sugeng tetap terlihat semangat dan energik untuk terus berkarya dalam dunia pendidikan khususnya bidang peternakan. Karena bagi, Sugeng, ilmu yang dimilikinya tersebut harus bisa bermanfaat bagi masyarakat luas lebih khususnya para peternak, dalam meningatkan sumber daya manusia (SDM) peternak dan ujungnya bisa meningatkan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.(*)

Komentar Anda