Harwati Terekam CCTV Curi Uang dan Perhiasan di Ampenan

PELAKU: Emak-emak yang ditangkap polisi usai ketahuan curi uang dan perhiasan. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Tim Resmob Sat Reskrim Polresta Mataram berhasil mengamankan salah seorang emak-emak yang diduga sebagai pelaku pencurian dengan pemberatan.

Pelaku yang diketahui bernama Harwati (48) diduga mencuri uang dan perhiasan senilai Rp9 juta dari rumah korban, di Jalan Aries Lingkungan Selaparang, Ampenan, Kota Mataram. “Pelaku langsung kita amankan setelah adanya laporan dari korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Rabu (28/5).

Dikatakannya, berdasarkan penyelidikan, modus pelaku dalam beraksi, pelaku masuk ke pekarangan rumah korban dengan mengendap-ngendap sambil memantau situasi dan CCTV.

Setelah memastikan rumah sepi, pelaku mendobrak pintu samping, merusak kunci, lalu mengambil barang dari lemari pakaian dan meja rias. Pelaku kabur melalui pintu belakang yang terhubung ke gang. 

Tim Resmob Sat Reskrim yang dipimpin KBO Sat Reskrim bergerak cepat setelah menerima laporan korban. Identitas pelaku berhasil diungkap melalui penyelidikan, dan Harwati diamankan di kediamannya di Ampenan tanpa perlawanan.

Sebagian barang bukti berhasil disita, di antaranya, uang Rp1,6 juta (sisa penjualan emas curian). Kemudian 1 cincin emas dan 1 mutiara mata cincin. Baju hitam bermotif kuning yang dipakai saat aksi, dan satu rekaman CCTV di TKP. “Pelaku mengakui perbuatannya dan kini ditahan di Mako Polresta Mataram untuk penyidikan lanjutan,” bebernya 

Untuk sementara, pasal yang menjerat pelaku yakni Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain serta upaya pemulihan sisa barang bukti yang telah dijual pelaku. 

Sementara itu, Korban, Yusuf Marthen Anderson Mase (51) dalam keterangannya, ia mengetahui rumahnya kemasukan maling saat pulang kerja. Pintu rumah dalam keadaan rusak seperti bekas didobrak paksa.

Benar saja, setelah masuk kerumahnya, sejumlah barang berharga hilang, termasuk uang tunai Rp800.000 serta perhiasan seperti dua cincin mutiara dan kalung emas (total 3,5 gram). Total kerugian mencapai Rp9 juta. “Pas pulang kerja saya lihat pintu sudah rusak. Disitu saya sudah curiga, dan ternyata benar barang berharga banyak yang hilang,” terangnya. (rie)