Harus Dioperasi, Sang Ibu Tinggalkan Tugas Skripsi

KANKER : Beginilah kondisi Rizki Pratama Putra yang tengah menjalani perawatan di RSUD Provinsi NTB. Rizki mengidap tumor ganas (Zulfahmi/Radar Lombok)

Perut buncit dengan kondisi badan kurus tidak berisi, begitulah kondisi Rizki Putra Peratama, bocah 2 tahun 3 bulan yang divonis menderita tumor ganas kantong kemih yang kini meluas ke perutnya


 

ZULFAHMI-MATARAM


Rizki panggilan akrabnya, hanya bisa terbaring di tempat tidur perawatan di Rumah  Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB di ruang Instalasi  Rawat Inap (Irna ) Gili Nanggu. Selasa kemarin (3/1) bersama pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, koran ini menjenguk sang bocah.

Putra pertama dari pasangan Rukmana Astini dan Adrian Saputra, warga Lingkungan Karang Tapen Kelurahan Cilinaya ini divonis menderita tumor di kantong kemih kemaluan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan  di bagian perut.

Menurut penuturan sang ibu, penyakit Rizki diketahui saat umurnya satu tahun. Keluarga tidak pernah menduga bahwa kondisi ini akan menjadi penyakit yang parah.

[postingan number=3 tag=”penyakit”]

Mula-mula keluarga berpikir ini penyakit biasa yang akan hilang seiring berjalannya waktu setelah Rizki disunat. Namun ternyata tebakan tersebut meleset. Setelah dilakukan pemeriksaan, penyakit yang ada di kemih Rizki disebut dengan penyakit Hidrokel. ” Dulu mikirnya akan hilang setelah disunat, tetapi ternyata tidak bisa dan lebih para lagi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Melihat Aktivitas Anggota KPS Kebun Sari saat Musim Hujan

Pihak dokter RSUP NTB  menyarankan agar dilakukan operasi dan sudah dijadwalkan pada bulan Juni 2016. Operasi direncanakan untuk menghilangkan penyakit hidrokel tersebut. Namun ternyata begitu menjelang hari H operasi, kondisi kesehatan Rizki menurun. Ia mengalami pilek dan HB-nya rendah. Dokter meminta operasi ditunda. “Pada bulan itu  kondisi Rizki belum seperti ini masih bisa bermain normal sehingga ia dan orang tuanya sepakat untuk menunda operasi,” tuturnya.

Saat kondisi Rizki demikian, sang ibu tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saat itu ia tercatat sebagai mahasiswa FKIP Universitas Mataram. Aktivitas KKN dilaksanakan sampai selesai pada bulan November 2016, dan dilanjutkan dengan kegiatan kampus lainnya.

Baca Juga :  Suka dan Duka Guru di Pulau Maringkik, Mengajar di Tengah Ancaman Cuaca Buruk

Pada bulan Desember 2016  kondisi Rizki kembali drop sehingga harus masuk rumah sakit lagi. Waktu itu kondisi perut Rizki belum membesar seperti saat ini.

Perut rizki membesar setelah rizki dirawat selama 2 minggu di RSUP. Melihat gejala yang muncul seperti ini Rizki divonis kanker dan tumor ganas.” Setelah perut membesar badannya menjadi kurus seperti ini,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti ini, biaya pengobatan  hanya mengandalkan Kartu Indonesia Sehat ( KIS). Sang suami sehari-hari bekerja di bengkel. Ia pun hanya bisa menemani anaknya pada malam hari. Rizki direncanakan akan dirujuk ke RS Sanglah Bali.

[postingan number=3 tag=”boks”]

Sambil menunggu dirujuk  pihaknya diminta untuk menstabilkan dulu gizi Rizki sebelum dilakukan operasi.“ Untuk sementara ini diminta untuk pemulihan gizi dulu sebelum dioperasi,” ungkapnya.

Dengan kondisi kesehatan anaknya yang seperti ini, Rukmana memutuskan untuk meninggalkan kegiatan penyusunan skripsi yang saat ini sedang ia jalani.(*)

Komentar Anda