HARUM Fokus Tingkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Guru

SAPA WARGA: Calon Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana bersilaturrahmi dengan warga di Pelembak Ampenan beberapa waktu lalu. (HARUM FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM—Dikotomi antara sekolah unggulan dan sekolah non unggulan masih menjadi persoalan di Mataram. Akibatnya sejumlah sekolah negeri di pusat Kota Mataram kerap kelebihan peminat. Sementara  sekolah yang ada di pinggir kota hanya mendapatkan limpahan siswa yang tak tertampung. Lebih mengkhawatirkan lagi sejumlah sekolah swasta justru kekurangan siswa.

Menyikapi hal ini pasangan H Mohan Roliskana – TGH Mujiburrahman menyiapkan program untuk memastikan pemerataan kualitas sekolah di Mataram. Artinya seluruh sekolah harus mampu menghadirkan pelayanan dan kualitas yang setara baik di pusat kota ataupun di pinggiran.

Saat ini program zonasi telah diberlakukan di Mataram. Hal ini untuk menjembatani keluhan warga sekitar justru di tolak sekolah terdekat. Hal ini juga menjadi solusi penumpukan siswa berprestasi hanya di sekolah tertentu saja.

“Tentu program  zonasi ini akan kita pertahankan dengan melakukan sejumlah penyempurnaan sesuai dengan kewenangan kami di Pemkot Mataram,” ujar Calon Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.

Selain itu program zonasi ini juga dianggap mampu mengurai persoalan kemacetan yang kerap terjadi saat siswa pulang maupun berangkat sekolah. Keberadaan zonasi memungkinkan siswa untuk jalan kaki atau hanya menggunakan sepeda untuk berangkat sekolah. Sehingga penumpukan kendaraan tidak terjadi lagi.

“Sementara untuk sekolah swasta kami akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Sejumlah sekolah swasta di Mataram seperti Alethea, Abu Hurairah, SMK Kesuma dan sejumlah SDIT. Ini membuktikan jika kita mampu meningkatkan kualitas sekolah tidak akan kekurangan siswa,” sambungnya.

Karena itulah pemkot Mataram kedepan akan membuka ruang komunikasi yang lebih luas dengan pengelola sekolah swasta di Mataram. Hal ini untuk memfasilitasi peningkatan kwalitas sekolah di masa mendatang.

Pembinaan Guru

Selain persoalan siswa penguatan kemampuan guru juga akan dilakukan. Pemprov akan berkoordinasi dengan Pemprov NTB untuk meningkatkan kemampuan guru. Sehingga mereka bisa beradaptasi dengan kebutuhan  dunia pendidikan.

Misalnya di masa pandemi ini para guru membutuhkan penguatan di bidang teknologi informasi dan video grafis. Hal ini untuk menunjang kemampuan para guru dalam menyiapkan pembelajaran jarak jauh.

“Pandemi ini mengajarkan kita untuk lebih beradaptasi dengan pola pola pembelajaran baru menggunakan teknologi informasi,” imbuhnya.

Selain itu HARUM akan memprioritaskan kesejah teraan guru. Terutama guru honorer yang telah lama mengabdi. Secara bertahap Pemkot akan meningkatkan honorarium sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.  Setidaknya penghasilan para guru honorer harus mendekati Upah Minimum Kota (UMK) Mataram. “Beban guru-guru kita ini berat karena itu kita harus mengimbangi dengan peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.

Upaya lain yang akan ditempuh adalah mengupayakan mendaftarkan para guru honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sehingga para guru honorer mendapatkan penghidupan yang layak dari segi penghasilan. “Tentu saja dalam setiap penerimaan PNS kami akan memprioritaskan para tenagah honorer yang telah mengabdi cukup lama,” imbuhnya.

Mobil Keliling untuk Siswa Disabilitas

Sementara itu untuk mempermudah pelayanan untuk siswa berkebutuhan khusus Pemkot Mataram akan menyiapkan angkutan keliling. Nantinya angkutan ini difokuskan untuk membantu penjemputan siswa berkebutuhan khusus kurang mampu. “Sehingga tidak ada halangan untuk anak-anak kita untuk menempuh pendidikan,” pungkasnya. (*)

Komentar Anda