HARUM Dorong Partisipasi Publik Bangun Mataram

Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel

HARUM: H Mohan Roliskana berpose bersama warga Pejeruk Kebon Bawak Sabtu (21/11) sore.(HARUM FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Salah satu ciri kota modern adalah adanya kesempatan dan akses publik yang luas bagi warga untuk terlibat dalam pembangunan. Ke depan sinergi inilah yang akan dioptimalkan oleh pasangan H Mohan Roliskana dan TGH Mujiurrahman (HARUM). Pihaknya akan membuka akses agar seluruh elemen warga bisa terlibat dalam setiap tahap pembangunan.

“Dengan tantangan besar yang kita hadapi di masa depan tentu pemerintah tak bisa sendiri. Kita harus bisa bersinergi dengan warga di segala bidang mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan pembangunan,”

ujar Calon Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana.
H Mohan menambahkan sinergi menjadi kata kunci dan ciri khas kerja bersama untuk membangun Mataram. Terlebih Mataram merupakan ibu kota yang terus bergerak dan mentransformasikan diri sebagai kota maju dan mandiri. Karena itu sebagai regulator Pemkot akan terus menyempurnakan regulasi untuk menjamin tata kelola pemerintah yang semakin baik, semakin transparan dan akuntabel.

“Dengan sumber daya manusia yang kita miliki kami opimis sinergi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat akan membuat Mataram segera bangkit dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi
regional,” imbuhnya.

Partisipasi Publik dan Kemandirian Ekonomi Pandemi Covid 19 telah membuat APBD Mataram terpangkas cukup dalam. Sekitar Rp 60 miliar. Hal ini otomatis mempengaruhi kemampuan daerah untuk membiayai pembangunan. Selain itu tiga sektor utama penopang perekonomian Mataram mengalami penurunan signifikan. Yakni Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Transportasi dan Pergudangan serta Kategori Konstruksi yang terkontraksi . Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi menurun dan hilangnya lapangan kerja.
Karena itulah tantangan yang dihadapi Pemkot Mataram di masa mendatang cukup besar. Butuh partisipasi publik yang luas untuk menopang kemampuan fiskal daerah. Pembangunan tidak akan bisa optimal jika pemerintah masih sepenuhnya bergantung pada dana bagi hasil dan transfer pemerintah pusat dan provinsi. Harus ada keterlibatan publik untuk menghadirkan solusi bagi masyarakat.

“Salah satu contoh yang telah kita mulai adalah Yayasan Peduli Umat Baitul Askhiya di Sekarbela,” sambuh Calon Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman.
Baitul Askhiya sendiri merupakan lembaga pilantrofi yang didirikan TGH Mujib sejak 2017 lalu. Dengan anggota kini yang mencapai 100 orang. Baitul Askhiya mampu mengelola Rp 80 juta per bulan. Dana ini bersumber dari para dermawan yang menymbangkan langsung atau melalui kotak amal dalam setiap pengajian yang dipimpin TGH Mujib.

Dana inilah yang kemudian disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Mulai dari modal usaha, biaya pendidikan, bantuan berobat hingga untuk konsumsi sehari hari. Warga yang membutuhkan langsung dibantu tanpa harus melalui prosedur pengajuan berbelit-belit. “Kedepan kami ingin menduplikasi pola-pola seperti ini agar bisa diterapkan di seluruh kelurahan di Mataram,” sambung TGH Mujib. Harapannya melalui lembaga-lembaga seperti ini akan tumbuh semangat kepedulian untuk membantu sesama. Semangat gotong royong untuk saling meringankan beban.Sebagai gambaran saat ini Baitul Askhiya sendiri tidak hanya menjangkau warga di Sekarbela. Bantuan untuk warga bahkan mencapai kecamatan lain di Mataram dan Lobar. “Kita akan rumuskan formulasi yang universal, agar pola ini bisa diduplikasi dan dikembangkan oleh semua lapisan warga. Dan kami selaku pemerintah akan hadir untuk membina,” sambungnya. Karena itulah Pasangan Harum berharap sinergi dan gerak langkah bersama ini dimulai 9 Desember mendatang. Mereka berharap warga tidak golput dan berpartisipasi aktif di Pilwali. Caranya datang ke TPS bersama sahabat dan keluarga dan tentukan pilihan.

“Pilwali ini adalah momen terbaik kita untuk menentukan arah pembangunan Mataram di masa depan. Saya mengajak warga untuk ikut serta Mengharumkan Mataram,” tutupnya. (gal/*)

Komentar Anda