Hari Ke-11 PON, Kontingen NTB Genggam 14 Medali Emas

MENANG: Atlet NTB Cabor Kempo, Rini Kurniati (biru) saat dinyatakan menang oleh wasit pertandingan, sehingga menambah perolehan medali emas untuk kontingen NTB pada PON Aceh-Sumut 2024. (NASRI/RADAR LOMBOK)

BANDA ACEH — Perolehan medali buat Kontingen NTB kembali bertambah. Tepat di hari ke 11 perhelatan PON XXI/2024 Aceh-Sumut, NTB mendapat tambahan 6 medali emas, 5 perak dan 1 perunggu.

“Alhamdulillah dengan tambahan 6 emas per hari ini, maka kita sudah menggenggam 14 medali emas. Semoga di sisa pertandingan selanjutnya emas NTB terus bertambah,” harap Ketua KONI NTB, H Mori Hanafi, Kamis (19/9).

Tambahan medali emas pertama di hari ke-11 berhasil di buka cabang olahraga (Cabor) Kempo, yang diraih oleh Rini Kurniati di Nomor Randori 55-60kg Putri. Raihan ini disebut-sebut sebagai awal yang positif bagi Cabor Kempo NTB. “Ini medali pembuka kita di Cabor Kempo. Mudah-mudahan hasil ini semakin meningkat di laga selanjutnya,” kata Pelatih Kempo NTB, Sinpei Hadi Gunawan.

Atlet Cabor Kempo yang biasa disapa Rini ini tampil di ajang PON untuk kedua kalinya. Menariknya, di penampilan keduanya ini, Rini berhasil mempertahankan tradisi emas yang diraih di PON Papua lalu. Sejak babak kualifikasi, ia tampak meyakinkan. Di partai awal babak kualifikasi, hingga babak semifinal selalu menang. Partai final pun sudah ditangan.
Di partai Final, Rini bertemu dengan atlet asal Riau. Pada laga final ini, pertandingan berlangsung sengit.

Lawannya tampak lebih tinggi, sehingga sesekali Rini kesulitan mencari celah agar poin tetap masuk. Namun atas perjuangannya yang optimal, Rini mampu menumbangkan musuhnya, setelah dinyatakan menang poin. “Alhamdulillah saya masih konsisten, karena bisa mempertahankan raihan medali emas di ajang PON,” ucap Rini penuh Syukur.
Adapun emas selanjutnya diraih Cabor Voli Pasir pasangan Ade/Sofyan. Pertandingan NTB 1 yang diperkuat Ade Dimas Septiano/Sofyan Rachman Efendi, menghadapi pasangan Jawa Timur, Yosi Ariel Firnanda/Bintang Akbar berlangsung ketat. Pasangan Dimas/Sofyan menang dalam tiga set, 21-19, 19-21, dan 18-16. Pertandingan final ini berlangsung selama 62 menit.
Perjalanan tim NTB 1 terlihat meyakinkan sejak babak awal.

Pada fase grup, NTB 1 yang tergabung dalam Grup D berhasil mencatatkan empat kemenangan menghadapi Jogjakarta, Jawa Tengah 1, Aceh 2, dan Lampung.
Dengan hasil tersebut, NTB 1 menjadi juara grup dan berhadapan dengan Jawa Barat 1 di babak perempat final. Pasangan Ade/Sofyan berhasil memenangkan pertandingan melawan pasangan Jabar 1, Saluki/Saiful.
Kemudian pada babak semifinal, pasangan Ade/Sofyan harus menghadapi NTB 2 yang diperkuat I Nyoman Adi Putra/I Komang Aditya Yudistira. Pasangan Ade/Sofyan melaju ke final setelah menang 21-10 dan 21-17.

Selain medali emas dari tim putra, voli pasir juga meraih medali perunggu dari tim putri yang diperkuat Aldha Permatasari/Ni Komang Putri Sri Dewi Utami. Pasangan Aldha/Komang berhasil memenangkan perebutan medali perunggu menghadapi wakil Jawa Timur, Diva Rista Salsa Bela/Febbry Uarry. ”Alhamdulillah voli pasir memang menjadi salah satu andalan kita di PON. Mereka tetap bisa menjaga performance untuk mempertahankan medali emas,” ujar Ketua KONI NTB H Mori Hanafi.

Kemudian emas ketiga diraih cabor Tinju dari Uswatun Hasanah. Sebelum menembus partai final, Huswatun melakoni tiga pertarungan yang berat. Pada babak awal, Huswatun menghadapi wakil tuan rumah Sumatera Utara Merviana Efrida Nengsih. Kemudian di perempat final, Huswatun dihadang petinju Jawa Barat Ildawati.

Pada babak semifinal, Huswatun berhadapan dengan Jubaitul asal Kalimantan Timur. Jubaitul sebelumnya adalah petinju NTB yang turun di sejumlah pentas PON, termasuk PON Papua/2021.

Menghadapi mantan rekannya, Huswatun tampil perkasa dan mengamankan tempat di babak final.
”Alhamdulillah apa yang ditargetkan untuk Huswatun bisa tercapai. Dari awal dia sudah tampil sangat bagus sampai akhir,” ujar Manajer Tinju NTB, Jamuhur.

Adapun emas keempat dan kelima berhasil amankan cabor Tarung Drajat. Kedua medali emas yang di raih Cabor Tarung Drajat tersebut berasal dari nomor Tarung atas nama Dedi Iswari dan nomor Seni Gerak dari pasangan Agus dan Arkan. Selain dua emas, Tarung Drajat juga berhasil amankan Perak dari Munawir dan medali perunggu dari M. Rangga.

Pertandingan cabor Tarung Drajat yang berlangsung di Bale Meuseuraya Aceh (BMA) berlangsung seru sejak babak penyisihan. Pada PON Aceh-Sumatera Utara 2024, cabor tarung derajat menurunkan 18 atlet. Terdiri dari delapan atlet kategori tarung dan sepuluh atlet kategori seni gerak.

Untuk kategori tarung, NTB turun di kelas 58,1-61 kilogram, 61,1-64 kilogram, 64,1-67 kilogram, 67,1-70 kilogram, 70,1-75 kilogram, 75,1-80 kilogram, 50-54 kilogram, dan 58,1-62 kilogram. “Alhamdulillah kita sudah berjuang maksimal, dan kami berhasil tunaikan target dua emas,” ujar Ketua Pengprov Kodrat NTB Lalu Winengan yang menyaksikan langsung pertandingan atlet di Aceh, Kamis (19/9).

Dikatakannya, perjuangan seluruh atlet yang diturunkannya patut di apresiasi. Baik atlet yang mendapat medali maupun atlet yang belum beruntung. Karena seluruh atlet dilihatnya punya tantangannya masing-masing. Sehingga semuanya berhak mendapat apresiasi.

Adapun buat para atlet yang berhasil mengamankan medali, raihan tersebut harus dipertahankan, terutama yang meraih emas. Sedangkan yang meraih perak, perunggu, dan yang belum raih medali. Mereka harus latihan lebih giat lagi. Supaya prestasi atlet di event yang akan datang bisa meraih yang terbaik. “Selamat buat atlet kami yang raih emas, perak dan perunggu. Dan selamat juga buat seluruh atlet yang berjuang,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Tarung Drajat NTB Dedi Noor Cholis dan Khairudin menyebut, perjuangan yang ditunjukkan sudah sesuai prediksi.

Dimana targat dua emas sudah melalui perhitungan yang matang. Salah satunya di Nomor Seni Gerak diakuinya sudah punya peluang. Sehingga meski nomor lain belum beruntung. Maka nomor Seni bisa menutupi kekurangan atletnya. “Ini sudah menjadi prediksi kami. Dan Alhamdulillah sudah kami wujudkan,” tambahnya.

Untuk emas keenam, berhasil diraih atlet Kempo lagi. Raihan ini datang dari nomor Embu Berpasangan Putra Kyu Kenshi. Nomor ini diperkuat Idham Kholik dan Rizkiawan Santriaji. Keduanya merupakan atlet yang berhasil amankan emas di PON Papua lalu. “Alhamdulillah kami bisa pertahankan medali emas di ajang PON,” kata Idham dan Rizkiawan.

Untuk diketahui, dengan bertambahnya enam medali emas di kluster Aceh dan Medan ini, maka jumlah medali emas yang diraih NTB pun bertambah menjadi 14 emas. Diantaranya, empat emas dari Cabor Atletik, satu emas dari Muaythai, satu emas dari Sport Dance, satu emas dari Menembak, dua emas dari Kempo, dua emas dari Tarung Drajat, satu emas dari tinju, satu emas dari voli Pasir, dan satu emas dari cabor Karate.

Sementara jumlah medali perak untuk hari ini juga bertambah 5 keping. Jumlahnya pun bertambah menjadi 14 keping, diantaranya dua perak dari Cabor Muaythai, satu perak dari Billiar, satu perak dari Dance Sport, satu perak dari Pencak Silat, satu perak dari Soft Tennis, tiga perak dari menembak, satu Tarung Drajat, dua dari balap motor dan dua perak dari cabor Atletik.

Selanjutnya raihan medali Perunggu juga bertambah menjadi 18 medali. Diantaranya satu medali dari Cabor Hapkido, satu medali dari Muaythai, satu dari Billiar, satu dari Dance Sport, satu dari Pencak Silat, dua dari Kabadi, tiga dari Atletik, dan satu medali dari Taekwondo, satu dari Kempo, satu dari Tarung Drajat, tiga dari Kickboxing, satu dari Renang, satu dari Voli Pasir. (rie)

Komentar Anda