Hari Ini JCH Mulai Masuk Asrama

MATARAM – Jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) Provinsi NTB yang akan berangkat mulai tanggal 23 Agustus sampai 5 September sebanyak 3.596 orang.

Hari ini, Senin (22/8) JCH kloter 01 yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah akan mulai masuk asrama haji. Kepala Bidang Urusan Haji Kemenag NTB, Maad Umar  menyampaikan, Kloter 01 berjumlah 355 orang. Dijadwalkan masuk hari ini pukul 09.00 Wita,  kemudian langsung  diberangkatkan pada hari Selasa  (23/8) ke Jeddah dan dijadwalkan pulang tiba di NTB tanggal 2 Oktober. “Mulai besok (hari ini – red) jamaah haji sudah masuk asrama, terus malamnya (Senin malam – red) akan diadakan acara pelepasan oleh pak Gubernur,” terang Maad kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (21/8).

Berikutnya kloter 02 masuk asrama tanggal 23 Agustus dan berangkat 24 Agustus pukul 14.25 Wita, kemudian pulang tanggal 3 Oktober. Kloter 3 masuk asrama tanggal 25 dan berangkat tanggal 26 Agustus, kemudian hari berikutnya kloter 4 tanggal 27. Kloter 5 masuk asrama tanggal 28 dan berangkat 29 Agustus, hari berikutnya dilanjutkan oleh kloter 6, lalu kloter 7 dan kemudian kloter 8.

Untuk kloter 9 akan masuk asrama mulai 3 September dan berangkat tanggal 4 September. Terakhir kloter 10 dan 11 masuk asrama di hari yang sama tanggal 4 September dan berangkat ke Jeddah juga sama tanggal 5 September pada jam yang berbeda. “Informasinya berangkat dari BIL terus transit ke Padang dulu baru lansung ke Jeddah,” ucap Maad.

Baca Juga :  JCH Diimbau Waspadai MERS

Dari ribuan JCH, terdapat 16 orang yang diganti keberangkatannya. Pasalnya, sebanyak 9 JCH terlebih dahulu meninggal dunia setelah paspor dan visanya jadi. Belum lagi yang sakit 2 orang dan alasan lain-lain 5 orang.

Adanya perubahan ini membuat 7 JCH pengganti belum mendapatkan visa. Namun Maad menjamin semuanya akan tuntas sebelum jadwal keberangkatan. “Ada tinggal 7 yang masih proses, karena kita harus kembalikan visa yang lama dan membuat visa baru,” ungkapnya.

Maad meminta, JCH yang visanya belum jadi  tidak khawatir, semua sudah dipikirkan dengan baik solusinya. Termasuk jadwal keberangkatan disesuaikan dengan perkembangan visa yang bersangkutan. “Intinya semua aman, nanti bisa berangkat dengan kloter 10 atau 11 yang visanya terlambat jadi ini,” tandasnya.

Tahun ini, salah satu yang menjadi perhatian panitia adalah banyaknya jamaah yang lanjut usia (Lansia). Hal ini menurut Maad sangat wajar, karena untuk bisa berangkat haji harus menunggu bertahun-tahun terlebih dahulu.

Pihaknya sudah mengantisipasi dengan memberikan pelatihan sebaik mungkin kepada petugas kloter. Jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan dialami oleh JCH asal NTB. “Kita akan selalu ikhtiarkan memberikan yang terbaik. Insya Allah JCH yang Lansia akan tetap aman, keluarga juga tidak perlu khawatir,” kata Maad.

Baca Juga :  Pelabuan Labuhan Haji Mampu Dongkrak Ekonomi Daerah

Meskipun harus menunggu lama untuk bisa berangkat haji, Maad menghimbau kepada masyarakat agar tetap pergi melalui jalur resmi. Jangan sampai tergoda oleh rayuan-rayuan oknum tidak bertanggungjawab. “Seperti kejadian di Filipina, ratusan jamaah haji mau berangkat dari sana tapi kan ternyata malah ditangkap. Alhamdulillahnya tidak ada yang dari NTB, begitu juga dengan iming-iming berangkat haji kilat agar masyarakat tetap waspada,” tutup Maad. Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI  Farouk Muhammad, meminta pelaksanaan ibadah haji tahun 2016 berjalan dengan lancar, terhindarkan dari musibah dan sistem pendukung yang semakin baik. Dia berpesan kepada para JCH asal NTB agar senantiasa menjaga kesehatan, fokus ibadah dan mentaati seluruh ketentuan yang berlaku selama proses pelaksanaan haji. "Kita berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini  berjalan dengan lancar dari mulai keberangkatan, penempatan para jamaah di Arab Saudi hingga pulang ke Indonesia," tutur senator asal NTB ini.

Farouk meminta secara khusus Kementerian Agama memperhatikan keberadaan jamaah haji yang telah lansia dan pelaksanaan proses puncak ibadah haji di Arafah maupun Mina, karena seringkali menimbulkan korban jiwa. " Catatan tahun lalu agar dapat diperbaiki dan  disempurnakan lebih baik lagi seperti keterlambatan visa, jadwal penerbangan yang  tertunda hingga fasilitas pemondokan yang kurang optimal," pungkasnya. (zwr/yan)

Komentar Anda