Hari ini, Siswa Lotim Mulai Belajar Tatap Muka

PERSIAPAN : Salah satu sekolah di Sakra Barat melakukan penyemprotan disinfektan sebelum melakukan simulasi tatap muka yang dimulai Senin 16 November. (JANWARIIRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG – Hari ini (Senin, 16/11) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur mulai menerapkan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah untuk siswa /murid jenjang SD dan SMP sederajat. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh semua sekolah/madrasah di Lotim sebagai upaya memastikan KBM tatap muka di sekolah berjalan lancar sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

“Mulai Senin 16 November simulasi pembelajaran tatap muka dimulai. Simulasi tatap muka di sekolah ini rencananya akan dilakukan selama dua pekan kedepan,” kata Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur Achmad Dewanto Hadi, Sabtu (14/11).

Dewanto memastikan pada  Senin 16 November ini semua sekolah di Lombok Timur menjalani simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini sesuai dengan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

“Berdasarkan perkembangan Covid- 19 di Lombok Timur sejak akhir Oktober 2020, berada pada zona kuning. Dan perkembangan situasi terus membaik, sehingga kita mencoba melakukan simulasi tatap muka di sekolah,” jelas Dewanto.

Dijelaskan Dewanto, dalam pelaksanaan simulasi KBM tatap muka nanti, sekolah menggunakan sistem shift dan block. Karena, dalam aturan sekolah tatap muka disaat pandemi ini, siswa/murid harus menjaga jarak dan tidak boleh ada kerumunan.  Bahkan dalam pelaksanaan simulasi KBM tatap muka, kantin sekolah tidak boleh dibuka. Karena dikhawatirkan itu menjadi pemicu adanya kerumunan murid/siswa di sekolah.

Dikatakannya, sebelum sekolah dibuka sudah melakukan sosialisasi ke orang tua siswa/murid. Bahkan sebelum dibuka sekolah, pihak komite bersama orang tua wali murid sudah bertemu membahas semua persiapan sebelum Senin 16 November.

“Rencana tatap muka ini mendapat sambutan baik dari orang tua siswa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur  HM Hasbi Santoso mengatakan semua sekolah di Lombok Timur sudah disemprotkan cairan disinfektan.  Terdapat 1.220 SD dan SMP dengan jumlah 6.900 ruang kelas yang disemprot disinfektan.

“Kita akan melakukan simulasi KBM tatap muka di sekolah selama dua pekan dan terus kita evaluasi sebagai bahan penyempurnaan, ” terangya.

Meski masih ada beberapa kendala ditemukan lapangan, seperti faceshield guru yang belum tersedia, fasilitas cuci tangan belum sepenuhnya didistribusikan di tiap kelas dan petugas di lapangan masih gagap melakukan proses penyemprotan, tapi dipastikan sebelum Minggu 14 November sudah dilengkapi.

Berikutnya, setelah penyemprotan disinfektan, petugas akan melakukan screening 10 persen dari jumlah siswa, yaitu 165 ribu murid/siswa jenjang SD dan SMP.

“Kita akan rapid test mereka, jumlahnya sekitar 16.500 murid/siswa,” sebutnya.

Ketiga, pihaknya akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan selama bulan November dan Desember, khusus untuk kelas 1 dan 5 SD, SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Lombok Timur. Jumlah siswa yang akan diimunisasi yaitu 78.400 siswa/murid.

“Protokol kesehatan dalam pelaksanaan simulasi belajar tatap muka di sekolah harus dilaksanakan dengan ketat dan tegas,” pungkas Hasbi. (wan)

Komentar Anda