Hari Ini Sekolah Di Mataram Mulai PTM

PTM DIMULAI : PTM di Kota Mataram dimulai Rabu 18 Agustus dengan pembatasan jumlah siswa dan penerapan protokol kesehatan ketat. (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Sekolah untuk semua jejang pendidikan di Kota Mataram, mulai hari ini (Rabu 18 Agustus) mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) d sekolah.

PTM mulai dibuka menyusul Kota Mataram termasuk daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III. Kendati PTM sudah bisa dimulai, pelaksanaannya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.

Selain itu, Pemkot Mataram juga memberlakukan sanksi tegas terhadap sekolah yang tidak melaksanakan prokes ketat. Bahkan, tak main main, sanksi untuk kepala sekolah (Kepsek) yang tak patuh Prokes terancam dicopot dan diganti.

“Kita mulai berikan teguran dulu terhadap sekolah yang tidak memenuhi aturan sampai akhirnya dilakukan pencabutan izin operasional bagi sekolah swasta, karena ini menyangkut kesehatan masyarakat. Kalau sekolah negeri kepala sekolahnya kita ganti,” tegas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, H Lalu Fatwir Uzali usai rapat koordinasi persiapan PTM di Kota Mataram, kemarin.

Namun sanksi pergantian tidak harus diberikan di tahap pertama. Karena dinas akan mengupayakan tindakan persuasif terlebih dahulu. Terlebih dahulu akan diberikan teguran dan kalau tidak bisa dilaksanakan dan diulangi, maka nanti dengan regulasi yang ada bisa diganti kepala sekolahnya untuk yang negeri dan mencabut izin operasionalnya untuk sekolah swasta.

Baca Juga :  Dikbud NTB Perpanjang Layanan PPDB

“Saya tekankan, apapun kondisinya di sekolah harus tetap dilaksanakan. Mau sekolahnya di tengah kampung atau di tengah kota tetap kita jalankan prokes sesuai arahan bapak Wali Kota, Pak Kapolresta dan Pak Dandim,’’ katanya.

Hasil rapat yang dipimpin Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dengan sejumlah penekanan, yakni PTM dibuka dengan terbatas dan terkontrol. Sehingga nantinya sekolah yang melaksanakan belajar mengajar dengan pelayanan dasar terarah.

“Intinya apa yang disampaikan dalam rapat seluruh pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus sesuai regulasi tentang pencegahan Covid-19. Bahwa di sekolah juga bisa dilakukan gerakan pencegahan dengan tetap melaksanakan proses pembelajaran,” ungkapnya.

Sementara itu, skenario yang diterapkan masih sama saat simulasi dilaksanakan, yakni siswa dibagi 50 persen dengan kapasitas sekolah. Kemudian siswa yang masuk dengan sistem shift. Lalu jendela dan pintu dibuka semua supaya udaranya tetap segar. Gugus Covid-19 di tiap sekolah dibuka lagi. Surat pernyataan orang tua dan wali murid akan diulang lagi, mana yang bersedia dan tidak.

Baca Juga :  Pemerintah Dianggap Minim Perhatikan Pendidikan

“Kalau tidak bersedia akan dilayani dengan pembelajaran daring,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, PTM di Kota Mataram dimulai hari Rabu 18 Agustus. Pelaksanannya dengan penyesuaian penerapan prokes yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Kemudian saat ini diperketat lagi.

“Nanti semua kita kawal bersama-sam dan Dinas Pendidikan sebagai leading sektornya,” katanya.

Wali Kota Mohan memberikan penekanan pelaksanaan PTM, diantaranya sesuai intruksi Mendikbud, kemudian Kota Mataram melakukan improvisasi yang mengarah untuk pengetatan. Di sekolah juga harus ada gugus Covid, begitu juga di Dinas Pendidikan, sehingga mudah memantau pembelajaran tatap muka di sekolah. Mudah-mudahan ini bisa seterusnya sepanjang bisa ketat melaksanakan prokes. Juga masyarakat bisa melaksanakan perilaku standar.

“Jadi tidak buka tutup lagi sekolah ini. Kasihan anak-anak kita,” ungkapnya. (gal)

Komentar Anda