Harga Tinggi, Daun Tembakau Petani Dicuri

DICURI: Tanaman tembakau petani di Desa Kateng Kecamatan Praya Barat hilang dicuri, Jumat (1/9). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Melambungnya harga tembakau musim tanam tahun ini tak selamanya menguntungkan petani. Para petani merasa was-was mengingat belakangan ini kasus pencurian tembakau mulai marak terjadi. Seperti yang menimpa para petani di Desa Kateng Kecamatan Praya Barat.

Tanaman tembakau milik mereka banyak hilang digasak pencuri. Kasus pencurian ini diketahui para petani setelah mereka datang ke sawah untuk panen. Ironisnya, para petani menemukan tanaman tembakau mereka banyak yang sudah terpotong batangnya dan daun tembakau mereka diambil.

Salah seorang petani di Desa Kateng, Ibrahim menyatakan, tanaman tembakau mereka sebenarnya akan segera panen namun diketahui saat ini sudah diembat maling ketika dirinya ke sawah untuk panen tembakau. Di mana tanaman tembakau yang hilang ini persis di tengah sawah miliknya dan diambil secara acak. “Batang tembakau kita dipotong dan daunnya diambil, mulai dari tengah lahan dan diambil secara acak. Ini sebenarnya sudah empat kali kita panen dan tanaman tembakau kita hilang saat panen kelima,” ungkap Ibrahim, Jumat (1/9).

Baca Juga :  Pembangunan RS Kopang Diproyeksikan Telan Rp 70 Miliar

Ibrahim menduga, aksi pencurian tanaman tembakau ini dipicu mahalnya harga tembakau musim tanam ini. Terlebih daun tembakau yang diambil ini memiliki kualitas cukup bagus. “Makanya tidak menutup kemungkinan kasus pencurian ini terjadi akibat mahalnya harga tembakau saat ini,” duganya.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, M Kamrin mengatakan, belum ada informasi yang didapatkan terkait kasus pencurian tanaman tembakau ini. Namun tidak menutup kemungkinan kasus ini berpotensi terjadi di tengah mahalnya harga tembakau, sehingga muncul kasus pencurian yang meresahkan masyarakat. “Tapi kemungkinan menurut saya yang melakukan ini bukan pencuri profesional tapi anak-anak yang membutuhkan uang rokok. Tapi tidak ada laporan yang kita terima dan mungkin saja laporan dilakukan ke pihak kepolisian,” terangnya.

Kamrin mengaku, harga tembakau cukup bagus mulai dari daun bawah hingga daun atas memiliki harga yang cukup tinggi. Dengan adanya kasus pencurian ini maka diharapkan para petani mulai melakukan antisipasi dengan melakukan pengawasan yang ketat. “Sekarang yang membuat tembakau mahal karena tembakau daun bawah dirajang kemudian dijadikan tembakau jemur. Bahkan hingga pucuk tembakau juga bisa dijual,” tambahnya.

Baca Juga :  Gelontorkan Anggaran Rp 753 M untuk Fasilitas Pengamanan Wisatawan

Kamrin menambahkan, semua jenis daun tembakau terjual dengan harga mahal karena tembakau saat ini tidak hanya dioven tapi juga dirajang. Di satu, pesanan dari pulau Jawa untuk tembakau rajang cukup banyak. Hal inilah yang membuat produksi tembakau menjadi tertampung semua. “Bahkan omzet karena permintaan tembakau yang cukup kuat maka terjadi persaingan antar pengusaha yang kemudian menaikan harga tembakau. Karena produksi tembakau kita saat ini naik dari 11.000 hektare menjadi 14.000 hektare. Kalaupun sebelumnya ada kerusakan tapi petani menanam lagi. Intinya harga pasar cukup bagus,” tutupnya. (met)