Harga Daging Ayam Makin Berkokok

Stok Merosot karena Harga Pakan Mahal

Kenaikan harga daging ayam ini juga terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Bahkan, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Harga juga semakin melambung drastis. Dari kisarana harga daging ayam normal antara Rp 26-28 ribu terus naim hingga tembus Rp 50 ribu. Sejak beberapa hari ini, harganya semakin melambung hingga mencapai Rp 70 ribu per kilogramnya.

Kenaikan harga daging ayam ini tak dinapikan Kasi Perdagangan Disperindag Kabupaten Lombok Timur, Wasilun. Bahwa sejak dua pekan terakhir ini, harga daging ayam terus melonjak. Kenaikan harga ini sangat dikeluhkan konsumen di pasaran. Terutama pada pedagang yang menjadikan ayam sebagai bahan bakunya. “ Tadi pagi (kemarin, red) ibu (istrinya ) ke pasar mengaku tidak ada daging yang dijual. Jika pun ada, harga daging di pasar tembus Rp 55 ribu, tapi yang jualan sepi,” akunya kepada Radar Lombok, Minggu (22/7).

Baca Juga :  Disnakeswan Sebar 3.750 Ayam Dara Siap Bertelur

Dari informasi yang didapatkan Wasilun, tingginya harga daging ayam ini disebebkan harga pakan ayam yang naik. Sehingga harga daging ayam ikut meningkat untuk mengurangi kerugian peternak. “Kalau Minggu kemarin pas kia turun memang harganya Rp 46 ribu. Tetapi untuk minggu ini kita belum tau, hari Selasa besok kita rilis harga. Yang jelas tadi (kemarin, red) ibu-ibu mengaku harganya Rp 55 ribu,” sambungnya.

Wasilun sendiri mengaku belum tahu persis penyebab melambungnya harga daging ayam di pasaran. Pihaknya akan segera turun ke pasar mengecek penyebab sebenarnya terjadi kenaikan ini. ‘’Kami tidak tahu persis apa penyebabnya. Besok (hari ini, red) kami akan turun ke pasar,’’ tandasnya.

Kenaikan ini juga tal luput di wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Kenaikan harga ayam di Kabupaten Lombok Tengah ini disebabkan mahalnya harga pakan ayam dan produksi yang tidak sesuai dengan tingginya permintaan. Terlebih, jika ayam di daerah tersebut di datangkan dari luar daerah.

Baca Juga :  97,57 Persen Telur Ayam Ras NTB Dipasok dari Luar

Sontak, kenaikan daging ayam ini dikeluhkan para konsumen. Salah satunya pedagang nasi asal Desa Gemel Kecamatan Jonggat, Hj Sumarni, penjual daging ayam sudah libur berjualan di pasar selama tiga hari ini. Tak yang berani menjual karena pembeli takut dengan harganya yang sangat tinggi. “Kalau sebelumnya kita dapat beli ayam potong (boiler) Rp 45 ribu per kilonya. Tapi sekarang harganya mencapai Rp 75 ribu dan tidak ada yang menjual. Karena pasokan ayam dari luar daerah tidak ada yang datang,” ungkap Sumarni kepada Radar Lombok, Minggu (22/7).

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6