Harga Cabai Anjlok, Petani Rugi

Pemprov Usulkan HET Cabai

Petani lainnya, Mawardi juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan untuk menjual cabai saja petani saat ini merasa sangat kesulitan. Pasalnya, pengepul atau pengusaha yang biasa membeli cabai sudah bersikap sebaliknya.

Mawardi masih ingat kondisi saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu. Ketika para pengepul atau pengusaha berebutan agar bisa membeli cabai dari petani. “Kalau kita mau jual ke pasar juga harganya tidak beda jauh, sama saja. Terus ke siapa kami jual cabai ini, masa kami makan semua,” ujarnya.

Baca Juga :  Petani Garam Lombok Timur Gagal Panen

Sejauh ini, Mawardi sendiri bersama petani lainnya terpaksa memilih untuk tidak menjual langsung cabai. Selain harganya yang murah, pengusaha juga enggan membeli cabai. “Mau gimana lagi, ya terpaksa cabai saya dikeringkan. Tidak bisa dapat uang langsung, semoga saja kedepan harga cabai yang sudah dikeringkan bisa lebih mahal. Makanya bingung kita sekarang untuk penuhi kebutuhan sehari-hari,” keluhnya.

Baca Juga :  Kekeringan, Petani Tembakau di Loteng Mengadu ke Pemda

Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin yang dimintai tanggapannya mengaku prihatin dengan nasib petani. Pihaknya tentu tidak bisa mengintervensi harga cabai. Apalagi sudah menjadi hukum pasar, apabila komoditas tersebut melimpah maka harganya akan turun.

Komentar Anda
1
2
3