Harga Cabai Anjlok, Petani Rugi

Pemprov Usulkan HET Cabai

Ilustrasi Harga Cabai
Ilustrasi Cabai

MATARAM – Derita petani di Provinsi NTB seolah tiada hentinya. Kini, hargai cabai terus saja anjlok sejak musim panen tiba. Hal yang lebih memprihatinkan, untuk menjual hasil panen saja petani merasa kesulitan. Ketika harga cabai tinggi, pemerintah ribut mencari solusi untuk menurunkannya. Padahal, saat itulah petani bisa merasakan untung meskipun tidak banyak. “Kalau cabai sangat mahal itu, kan tidak banyak petani yang nikmati. Paling pengusaha yang paling untung. Ini sekarang harga cabai benar-benar anjlok, yang rugi itu kami. Tapi kok tidak ada perhatian apapun dari pemerintah,” ungkap salah seorang petani asal Masbagik,Lombok Timur, Ihsan kepada Radar Lombok Senin kemarin (18/9).

Baca Juga :  Angka Pengiriman Gerabah Anjlok

Diceritakan, sejak bulan lalu dirinya telah mulai panen cabai di sawahnya. Namun saat dijual, harganya sangat rendah sekitar Rp 7 ribu saja. Harga tersebut tidak pernah bergeser naik. Padahal biaya produksi yang telah dihabiskan sangat besar.

Untuk bisa sampai pada titik panen, petani bukan hanya mengeluarkan uang saja. Lebih dari itu, tenaga dan waktu telah banyak dihabiskan. “Kami tidak keluhkan lelah kami, itu sudah biasa. Tapi masa sih harganya murah begitu, ke siapa terus kami mengadu,” kesal Ihsan.

Baca Juga :  Harga Cabai Mulai Pedas

Dikatakan, biaya pupuk dan perawatan setiap tahun terus meningkat. Seharusnya diikuti dengan harga cabai agar bisa mengembalikan modal yang telah habis. “Masalahnya setiap tahun begini, kalau kami sudah panen kenapa harga cabai sangat rendah. Kapan pun masa panen kami, selalu saja mendapat harga rendah,” terangnya.

Komentar Anda
1
2
3