Harga Cabai Anjlok, Petani Merugi

Harga Cabai Anjlok, Petani Merugi
Salah satu pedagang cabai di pasar Kebon Roek (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pascagempa yang terjadi hampir satu bulan lebih, berdampak besar sejumlah komoditas hasil pertanian, seperti anjloknya harga jual cabe dan bawang. Kini harga jual cabe di pasaran Rp10 ribu/kg yang tentunya jauh dibawah biaya produksi dikeluarkan oleh petani penanam cabe.

Salah satunya petani cabai di Kediri Kabupaten Lombok Barat, Munah mengaku jika harga cabai saat ini setelah gempa beberapa waktu lalu turun drastis, dikarenakan sepinya pembeli, dan aktifitas pasar pun tidak terlalu ramai seperti sebelum terjadinya bencana alam tersebut.

BACA JUGA: Rupiah Anjlok, Penjualan Elektronik Normal

“Harga cabai anjlok setelah gempa, karena tidak ada yang belanja,” tutur Munah, Rabu kemarin (12/9).

Dikatakannya pascagempa, banyak cabai yang rusak. Sehingga dari pengepul membeli dengan harga cukup murah, yaitu Rp 6000 perkilo padahal, biasanya bisa lebih dari itu. Akibatnya petani merugi dengan murahnya harga jual cabe tersebut. Dimana setiap kali panen dalam 100 kilo hanya mendapatkan keuntungan Rp 400 ribu.

Baca Juga :  Perluasan Sawah Baru Mulai Ditanami Serentak

Munah berharap kondisi saat ini bisa kembali normal kembali, hingga tak terlalu merugi seperti saat ini. Cabai yang panennya di pasarkan ke beberapa pasar tradisional, seperti pasar induk Mandalika. Semetara itu di pasar harga cabai memang tengah turun, hingga harga perkilonya Rp 10 ribu dan itu cabai super. Penurun ini terjadi, karena hasil panen yang melimpah dari petani, namun pedagang sepi dari pembeli.

Sementara itu, salah seorang pedagang cabai dan bawang, Siti menerangkan, harga cabai yang murah ini tidak lantas membuat pembeli ramai. Tapi justru sepi dari pembeli, padahal stok dibeli dari pengepul tak banyak hanya sekitar 3-4 kilo saja.

Baca Juga :  DBHCHT untuk Petani Tembakau Capai Rp 17,2 M

BACA JUGA: Perusahaan Money Changer tak Terpengaruh Rupiah Anjlok

“Harganya sudah turun, pembeli juga ikut sepi sekarang, “ tuturnya. Ia menambahkan, cabai yang dijualnya merupakan cabai dari Lombok Timur dan Lombok Tengah. Harga diberikan dari pengepul cukup terjangkau yakni sekitar Rp 8000 perkilo. Dengan kondisi jatuhnya harga cabai bisa berpotensi menyebabkan kelangkaan pasokan di akhir tahun. Pasalnya saat ini petani lebih memilih menanam komoditas yang dianggap menguntungkan. (cr-dev)

Komentar Anda