SELONG – Sejak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan SPBUN Labuhan Haji jadi sasaran para pengecer BBM. Sejak beberapa hari terakhir ini SPBUN tersebut selalu ramai didatangi para pengecer untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Pihak SPBUN melayani pembelian BBM dengan jerigen karena para pembeli menyertakan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Timur. Sejak mulai dibuka ratusan jerigen berjejeran antre untuk membeli BBM bersubsidi yang dikhususkan untuk nelayan tersebut. Pengecer ini juga datang dari luar wilayah Labuhan Haji. Mereka datang membeli menggunakan jerigen ukuran 30 liter, dengan membawa surat rekomendasi pembelian. Setiap orang datang dengan membawa puluhan jerigen, bahkan ada yang menggunakan mobil pickup yang penuh dengan jerigen.
Suherman salah seorang pembeli mengaku BBM yang mereka beli dititipi membeli oleh para nelayan dengan menyerahkan surat rekomendasi BBM Bersubsidi milik nelayan. Nantinya BBM tersebut akan kembali dijual ke nelayan dengan keuntungan dua ribu rupiah per liter.”Tujuan kita adalah untuk membantu para keluarga nelayan yang memang tidak sempat membeli BBM,” singkatnya.
Sementara itu kepala Bagian Jasa dan Energi PT Selaparang Energi, Baihaki mengatakan pihaknya melayani semua pembeli karena mereka mengantongi surat rekomendasi dari dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Disampaikan, pembelian di SPBUN ini tidak bisa disamakan dengan SPBU, karena di SPBUN boleh membeli menggunakan jerigen.
Sejauh ini, PT Selaparang Energi belum bisa menerapkan sistem penjualan dengan menggunakan aplikasi. Pasca-kenaikan BBM ini diakui sudah seharusnya mulai menggunakan aplikasi. Nelayan kemudian membeli dengan menggunakan kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan atau yang disebut dalam akronim Kusuka. (lie)