PRAYA-Serangan hama kembali melanda petani Lombok Tengah.
Musim tanam tahun ini, petani terancam dua hama sekaligus, yakni wereng dan tikus. Serangan kedua hama ini mulai terjadi di wilayah Desa Labulia Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Pringgarata. Data yang diperoleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Lombok Tengah, ada 5 hektar tanaman padi petani diserang hama tikus di wilayah Labulia.
Kemudian di Kecamatan Pringgarata, petani banyak mengeluhkan serangan hama wereng cokelat. “Petani yang terserang hama wereng masih diselematkan dengan cara panen muda. Tapi petani yang terserang hama tikus informasinya mengalami kerugian,” tutur Plt Kepala Dispertanak Lombok Tengah, H Nasrun, kemarin (24/8).
Nasrun mengaku, pihaknya sudah menginstruksikan UPT Pertanian dan Peternakan untuk menerjunkan Pelaksana Penyuluh Lapangan (PPL) membantu petani. Mereka diminta memberikan obat selain untuk mengantisipasi serangan lebih luas lagi. “Untuk hama tikus, kita sudah minta bantuan provinsi mengirimkan bom tikus. Sedangkan untuk hama wereng sendiri, kita sudah bagikan obat,” ungkapnya.
Ditambahkan Asisten II Setda Lombok Tengah ini, pihaknya juga siap menerjunkan obat dan bom tikus ini jika ada laporan lagi dari petani. Karenanya, setiap PPL di masing-masing kecamatan diminta intens untuk turun menyerap informasi dari petani. Sehingga setiap laporan bisa diantisipasi untuk mengendalikan kemungkinan terjadinya serangan hama lebih luas lagi. ‘’Tapi sejauh ini serangan hama ini nampaknya hanya terjadi di dua kecamatan ini,’’ tandasnya.
Salah seorang petani asal Kecamatan Pringgarata, Muhsin mengatakan, serangan hama yang dihadapi petani di wilayah Pringgarata, umumnya bukan hanya tanaman padi, tapi juga cabai. Tanamn padi diserang hama wereng dan rata-rata sudah panen. Sedangkan cabai masih berlangsung dan diserang hama mematikan dengan daun dan ranting gosong. ‘’Ini membuat petani cabai merugi musim tanam ini,’’ katanya. (cr-ap)