Guru Pinggiran di Lombok Timur Keluhkan Kondisi Jalan

Guru Pinggiran di Lombok Timur Keluhkan Kondisi Jalan
BERJALAN KAKI: Sejumlah guru SDN 9 Pemongkong berjalan kaki karena jalan menunju sekolah rusak parah dan tidak bisa dilalui sepeda motor. (Janwari Irwan/Radar Lombok)

SELONG – Sejumlah guru  SDN 9 Pemongkong Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur harus berjalan kaki cukup jauh menuju sekolah tempat mereka mengajar.

Guru yang sebagian besar berasal dari luar Kecamatan Jerowaru ini berjalan kaki sekitar 3 km untuk sampai ke sekolahnya. Mereka tidak bisa menggunakan sepeda motor karena jalan menunju sekolah ini rusak parah.

Baca Juga :  Baru 30 Persen Sekolah NTB Terakreditasi A

Salah saeorang guru setempat  Murdiono mengatakan, ia mengajar di SDN 9 Pemongkong sejak tahun 2010 lalu. Saat musim hujan, dirinya bersama guru lain harus berjalan kaki ke sekolah. Jalan raya satu-satunya ke sekolah ini rusak parah. Dari tahun ke tahun kondisinya semakin memperihatinkan tanpa pernah ada perbaikan. “Seperti inilah kondisinya. Kalau  musim hujan,saya dan guru – guru yang lain harus   berjalan kaki menuju sekolah, sehingga tidak jarang kita terlambat.”keluhnya kepada Radar Lombok saat di temui di jalan menuju sekolah Selasa kemarin (16/1).

Ia mengatakan, selain melalui jalan ini, sebenarnya ada jalur alternatif  ke sekolah melalui desa Seriwe. Hanya saja, guru-guru harus mengeluarkan biaya untuk menyewa perahu menuju  sekolah.”Sebenarnya kalau melewati jalan laut kita lebih dekat, tapi kendalanya tidak ada transportasi,”akunya.

Kondisi yang dialami guru ini  sudah disampaikan langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Guru meminta diberikan bantuan perahu sebagai alat transportasi menuju sekolah. Namun sampai sekarang permintaan sekolah ini tidak kunjung direspon.

“Sudah sering kita sampaikan untuk diberikan sampan, tapi hingga saat ini permintaan kita belum didengar. Sehingga kita berharap agar jalan ini  diperbaiki,”katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Dikpora Kecamatan jerowaru  Lalu Mustafa Bakri mengatakan, keluhan sejumlah guru sudah disampaikan beberapa kali ke Pemkab Lombok Timur.Hanya saja hingga saat ini belum ada respon.” Saya sudah bicara kemarin bersama koordinator pengawas,katanya akan ada bantuan sampan. Tapi hingga sekarang belum ada,”akunya.

Baca Juga :  Tidak Ada Ujian Perbaikan

Disampaikannya, selain jalan yang menuju SDN 9 Pemongkong yang  rusak parah, jalan menuju SDN 11 Pemongkong  di Dusun Sunut dan SDN 6 Pemongkong  di Teluk Dalem bahkan kondisinya jauh lebih parah. “Kalau jalan ke SDN 9 hanya becek, sementara jalan menuju ke Sunut ini kondisinya parah. Jalannya tinggal setapak dan kalau terjadi hujan lagi, bisa – bisa putus,”katanya.

Penimbunan jalan yang rusak dinilai kurang tepat  karena tidak akan bertahan lama. Pasalnya, jalan  ini berada di bawah bukit yang bisa kapan saja terjadi longsor. ”Sehingga, saran saya, satu –satu cara yang harus dilakukan pemerintah harus mengalihkan jalan ini ke atas bukit dan dilakukan aspal,” sarannya.(cr-wan)

Komentar Anda