GIRIĀ MENANG – Pembayaran gaji Guru Tetap Daerah (GTD) di Lombok Barat kembali terlambat. Mereka belum digaji tiga bulan. Keterlambatan gaji guru ini dipengaruhi oleh kondisi PAD yang belum terealisasi maksimal. Pemda diminta melakukan pembenahan agar tidak terjadi lagi keterlambatan gaji para guru.
Hal ini disampaikan ketua Komisi IV DPRD Lobar Lalu Irwan kemarin. Ia mengkritisi gaji guru selalu jadi masalah.Ā “Ini menjadi permasalahan rutin,ā ungkapnya kemarinm.
Serapan PAD memang masih rendah sehingga berpengaruh terhadap gaji guru. Karena itu para guru diminta bersabar. Jika dana sudah tersedia, ia meminta gaji guru diprioritaskan. Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama dinas terkait belum lama ini.
Hal ini harus menjadi bahan perbaikan dan menjadi atensi Pemda kedepan. Artinya Pemda memprioritaskan pembayaran gaji GTD ini ketika ada anggaran dari PAD. “Sebab kan lucu tiap tiga bulan kita ribut dengan gaji honorer GTD. Kita selalu dapat laporan soal ini. Harapan kami ini jadi atensi Pemda,” tegasnya.
Seharusnya hal ini menjadi pembelajaran bagi Pemda agar tidak terulang tiap tahun. Jangan sampai kata dia, ada kesan perbedaan perlakuan antara guru negeri dengan guru honor atau GTD. “Di satu sisi guru-guru GTD ini kan punya jasa yang sama dengan yang PNS ,” imbuhnya.
Kadis Dikbud Lobar H. Nasrun mengakui gaji tenaga GTD belum dibayarkan tiga bulan yakni April, Mei dan Juni. Sedangkan tiga bulan sebelumnya sudah dibayarkan. “Insyaallah Juli ini dibayarkan,”jelas dia.
Pihaknya pun terus mengawal agar gaji guru ini secepatnya dibayarkan.Ā Namun diakui, kendala yang dihadapi adalah anggaran. Karena, anggaran untuk pembayaran gaji GTD ini dari PAD. “Kalau dari DAU, sudah dibayarkan,”ujarnya.
Pihaknya pun meminta agar semua GTD bersabar atas keterlambatan pembayaran gaji ini. Pihaknya sendiri ingin segera dibayarkan namun kembali ke kesiapan anggaran daerah. Bukan berarti pihaknya tidak melakukan upaya perbaikan kaitan dengan masalah gaji guru ini.(ami)