GulaVit gelar demo masak di NTB, bersama Dharma Pertiwi dan BKKBN

Ketua Umum Dharma Pertiwi bersama Tim GulaVit dan BKKBN gelar demo masak di Mataram, Rabu, (14/9/2022). GulaVit bukan sekedar manis, tapi mengandung vitamin A, C dan D.

MATARAM–Produsen gula bervitamin pertama di Indonesia, GulaVit, kembali dipercaya menjadi mitra Program Road Show Ketua Umum Dharma Pertiwi dalam rangka percepatan penurunan stunting. Mataram dipilih sebagai kota tujuan karena NTB merupakan salah satu dari tujuh propinsi dengan angka stunting nasional tertinggi.

Salah satu acara penting dalam kunjungan kerja tersebut adalah demo masak makanan sehat, Rabu (14/9/2022). Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa dan Chef Beatrix memasak menu spesial sate ikan dan nasi tim telor kangkung. Resepnya dibuat oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan sudah diterbitkan dalam buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia”.

GulaVit dipilih Dharma Pertiwi sebagai mitra kerja untuk mendampingi kegiatan Roadshow Ketua Umum Dharma Pertiwi, Hetty Andika Perkasa ke sejumlah propinsi.

“GulaVit bukan sekedar manis, tapi di dalamnya terdapat vitamin A, C dan D,” jelas Hetty.

Hetty menjelaskan bahwa masakan sehat itu tidak perlu mahal, tapi harus bersih dan bergizi. Bahannya bisa diperoleh disekitar rumah atau pasar tradisional dan yang tak kalah penting, menurut Hetty, memasaknya harus benar.

Sementara itu. Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, kedatangan Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa memotivasi pemerintah daerah mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen tahun 2024.

“Kehadiran Ketum Dharma Pertiwi di tengah-tengah kita menjadi semangat dan motivasi kita untuk terus menggerakkan semua masyarakat dalam satu komitmen yakni menurunkan dan mencegah kasus balita kerdil,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Rabu.

Dikatakan, NTB terpilih menjadi lokasi road show karena menjadi salah satu dari tujuh provinsi dengan kasus balita kerdil tertinggi di Indonesia yakni sekitar 19 persen. Dari tujuh provinsi itu NTB berada urutan keempat.
“Tapi jumlah itu sudah turun signifikan jika dibandingkan tahun 2018, dengan jumlah kasus balita kerdil sebanyak 33 persen. Kita targetkan tahun 2024 bisa turun menjadi 14 persen,” katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Menurut Hasto, TNI memiliki kemampuan untuk menggerakkan personil dan kader kesehatan yang dimiilikinya di seluruh daerah untuk percepatan penurunan angka stunting.

Selain sosialisasi dan demo masak GulaVit, dalam kegiatan road show ini juga diserahkan bibit sayur dan bantuan paket sembako untuk petugas kebersihan Kota Mataram.

Komentar Anda