Gugah Semangat Nasionalisme, Bakesbangpol Kumpulkan Toga

Bakesbangpol
TOGA : Ratusan tokoh agama, masyarakat dan pemuda diberikan peningkatan nilai kebangsaan di aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (26/4). (HUMAS LOBAR FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG-Sebanyak 200 tokoh agama, masyarakat dan pemuda di Lombok Barat dikumpulkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lobar di aula Kantor Bupati Kamis (26/4). Kegiatan ini dimaksud untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai luhur bangsa. Sebagai narasumber dalam acara ini, Dandim 1606/Lobar Letkol Inf Ardiansyah. “Kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan mempersatukan pemahaman diri terhadap nilai-nilai luhur bangsa dan pengembangannya di dalam masyarakat,” ungkap Kepala Bakesbangpol Lobar HM. Fajar Taufik.

Sementara itu Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengingatkan agar kita semua mempersiapkan diri untuk selalu waspada terhadap semua gangguan yang datang. Saat ini nilai-nilai budaya bangsa yang sangat baik untuk membangun kebersamaan dan gotong-royong sudah terlupakan. “Nilai budaya, patriotisme dan nasionalisme sudah terlupakan. Kami harap apa yang dibahas di diskusi ini tidak hanya selesai di ruangan ini saja, akan tetapi hendaknya bisa menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyebarkannya ke masyarakat,” pinta Fauzan.

Baca Juga :  Sajim Dapat Dukungan dari Sesepuh Golkar

Disampaikannya pula, sekarang ini masyarakat mengalami tantangan dan tuntutan zaman yang lebih berat dari dahulu. Dampak pengaruh teknologi sudah masuk ke semua lini. Terhadap hal tersebut menjadi tugas kita bersama untuk menyaring dan memaksimalkan nilai-nilai positif dari perkembangan teknologi.

Baca Juga :  Tim Pilkada Provinsi Terima Hasil Penjaringan Pilbup Lobar

Sementara itu Letkol Inf Ardiansyah mengatakan, wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa tentang bangsanya dan potensinya sehingga tidak timbul perpecahan yang memecah persatuan dan kesatuan. “Indonesia merupakan negeri yang kaya dan sedang mengalami kehancuran nilai-nilai kekeluargaan dan gotong-royong. Keadaan ini tejadi akibat dinilainya sesuatu berdasarkan materi. Untuk merubah itu semua sudah kewajiban kita semua untuk menanamkan dan mengembangkan kembali nilai-nilai warisan orang tua tersebut,” jelas pria tegap ini.(zul)

Komentar Anda