Gubernur Tepis Pojokkan Mohan

Zulkieflimansyah
Zulkieflimansyah.( AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Gubernur NTB Zulkieflimansyah angkat bicara soal postingan sampah di media sosial miliknya, yang belakangan diartikan sejumlah pihak sebagai strategi memojokkan Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana yang akan maju Pilkada Kota Mataram 2020.

Apalagi Zulkieflimansyah adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS NTB, yang mendukung duet Putu Selly Andayani-TGH Abdul Manan. “Tidak ada itu upaya kita pojokkan orang,” katanya, Rabu kemarin (27/11).

Ditegaskan, tidak ada motif politis apapun terkait postingan sampah itu. Apalagi, disebut sebagai upaya memojokkan calon petahana, Mohan Roliskana. Itu lanjutnya, juga tidak ada kaitan dengan dirinya sebagai Ketua Bapilu PKS NTB. “Itu tidak ada kaitan,” ucap mantan Anggota DPR RI dapil Banten tersebut.

Menurutnya, asumsi sejumlah pihak yang mengaitkan postingan sampah dengan Pilkada 2020, itu keliru. Keputusan dirinya mem-posting sampah yang berserakan di Jalan Gajah Mada Mataram itu, murni karena terusik, lantaran kondisinya sudah cukup lama dan dibiarkan. Apalagi itu akses dari jantung Kota Mataram menuju bandara. Beberapa kali lewat jalan itu, tak kunjung dibersihkan. “Saya posting masalah sampah di Kota Mataram baru sekali itu saja. Jika itu berulang-ulang saya lakukan, baru mungkin ada tendensi politik di situ,” ungkapnya.

Dengan mem-posting hal tersebut, lanjutnya, sangat mungkin ada wilayah yang luput dari pengawasan dan pemantauan kepala daerah. Sehingga perlu ada peran aktif berbagai pihak dalam menyampaikan informasi. Dengan begitu, persoalan di wilayah tersebut bisa segera tertangani. “Dan mungkin beliau (wali kota dan wakil wali kota) tidak tahu  kondisi sampah di situ, sehingga perlu peran banyak pihak berikan informasi,” terangnya.

Sementara itu, Pengamat Politik UIN Mataram Agus, M.Si mengatakan, ditariknya persoalan sampah jadi isu politik, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Menurutnya, sampah merupakan persoalan yang akan terus berkembang selama pemda tidak memiliki kebijakan strategis, komprehensif, dan keberlanjutan dalam penanganan.

Ia sendiri menduga persoalan sampah ini akan jadi isu kampanye yang akan terus digulirkan oleh para penantang calon petahana. “Publik juga harus bertanya balik, Gubernur selama ini ngapain saja? Kok persoalan sampah di Kota Mataram tidak melakukan kebijakan apa-apa. Bukankah Kota Mataram itu ibu kota provinsi,” lugas mantan Anggota KPU NTB itu.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan, ia menyikapi positif postingan Gubernur itu dan akan dijadikan bahan evaluasi diri. Karena sangat mungkin ada wilayah yang luput dari perhatian pihaknya, sehingga sangat dibutuhkan masukan dan saran pihak lain. “Kita berpikir positif saja. Tidak perlu persoalan itu ditarik ke arah politik,” jelas Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram tersebut. (yan)

Komentar Anda